Indosat Prioritaskan Ganti Komisaris pada RUPSLB



JAKARTA. Setelah lama tak terdengar suaranya, Qatar Telecom (Qtel), juragan baru PT Indosat Tbk (ISAT) angkat bicara. Dalam siaran pers yang dirilis hari ini, Qtel menyatakan tak pernah meminta penggantian Direksi Indosat.

"Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Indosat 25 Agustus nanti adalah pergantian komisaris. Selanjutnya, perubahan direksi akan ditentukan oleh jajaran komisaris yang baru," tulis Manajemen Qtel.

Padahal, sebelumnya, Direktur Utama Indosat Johnny Swandi Sjam mengaku telah menerima surat dari Indonesia Communication Limited (ICL). Isinya, ICL meminta Indosat mempersiapkan perubahan direksi dan komisaris Indosat.


Sekedar informasi, ICL adalah pemilik 40,8% saham Indosat. Pada awal Juni lalu, Qtel telah membeli seluruh saham ICL dari Singapore Technologies Telemedia (STT). Selain Qtel, pemerintah memiliki 14,3% saham Indosat. Sisanya, sebanyak 44,9% saham Indosat, dimiliki oleh investor publik

Meski Qtel mengaku tak meminta perubahan direksi Indosat, Sekretaris Perusahaan Indosat Strasfiatri Auliana menyatakan bahwa Indosat menyelenggarakan rapat pemegang saham itu karena ada permintaan ICL atau Qtel sebagai pemegang saham pengendali. Menurut Starsfiatri, agenda RUPSLB itu nanti adalah pergantian dewan komisaris dan/atau direksi. "Agendanya adalah pergantian Dewan Komisaris dan atau Direksi," tutur Direktur Pemasaran Indosat Guntur S. Siboro kepada KONTAN, hari ini.

Di tempat terpisah, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil menegaskan bahwa pemerintah tidak berencana mengubah susunan direksi Indosat sekarang. Sebab, Sofyan mengaku cukup puas dengan kinerja direksi Indosat saat ini. "Kami tidak akan mengajukan calon direktur baru dalam RUPSLB 25 Agustus nanti," ujarnya.

Sofyan menambahkan, hingga kini, pemerintah tetap mendukung direksi Indosat. "Jadi, direksi dari pemerintah belum perlu diganti," tegasnya.

Sekedar informasi, saat ini, ada lima direksi Indosat yang merupakan wakil pemerintah. Mereka adalah Direktur Utama Johnny Swandi Sjam, Wahyu Wijayadi sebagai Direktur Corporate Service, Guntur Siboro selaku Direktur Pemasaran, Fadzri Santosa menjabat Direktur Marketing Wilayah Jabotabek, dan Syakieb Ahmad Sungkar sebagai Direktur Regional Sales. Sementara itu, STT menempatkan empat orang wakilnya di jajaran direksi, termasuk Wakil Direktur Utama Kaizad Heerjee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie