Indosat siap caplok frekuensi XL atau Axis



JAKARTA. Salah satu operator seluler berbasis global system for communication (GSM), PT Indosat Tbk (ISAT), rupanya berminat mengambil alih frekuensi dari Axis atau XL Axiata, imbas dari akuisisi XL Axiata terhadap Axis. Anak usaha Ooredoo ini siap mencaplok frekuensi 2,1 giga heartz (GHz) milik kedua operator ini.

Fadzri Sentosa, Direktur Infrastruktur dan Wholesale Indosat mengatakan bila pemerintah sudah memutuskan untuk melelang terhadap satu blok atau beberapa blok pita frekuensi XL atau Axis, maka Indosat ingin memilikinya. "Tentu minat dong, terutama yang 3G (2,1GHz)," kata dia akhir pekan lalu.Indosat saat ini menag sangat membutuhkan pita frekuensi untuk kelancaran bisnisnya. Indosat kini sudah memiliki alokasi frekuensi di pita jaringan 2G 900 MegaHertz (Mhz) sepanjang 10 Mhz dan di 1.800 MHz sepanjang 10 Mhz. Sementara, di pita frekuensi untuk jaringan 3G 2,1 GHz panjanya 10 MHz. "Kami sangat butuh frekuensi. Apalagi, saat ini kami masih pakai pita 2G untuk 3G," jelasnya lebih lanjut.

Seperti diketahui, dalam proyek modernisasi jaringan, Indosat memakai pita 900 Mhz untuk jaringan 3G sebagai upaya antisipasi peningkatan kebutuhan data.Apalagi, saat ini akses data meningkat sangat tinggi. Dalam ikhtisar keuangan kuartal tiga tahun ini, akses data pelanggannya secara year on year (yoy) tumbuh 65%, dari 10.695 terabit (TB) menjadi 17.646 terabit.


Sementara, layanan suara turun 7,7% dari 102,2 menit per pelanggan menjadi 102,2 menit per pelanggan. Adapun layanan pesan singkat masih tumbuh 5,6% dari 196 juta pesan singkat menjadi 206 juta pesan singkat.

Sekedar informasi, jaringan 3G hanya bisa dipakai untuk layanan data. Sementara, jaringan 2G bisa dipakai untuk data, suara dan SMS. Namun, ibarat jalan tol yang hanya khusus kendaraan roda empat, maka akan sangat bagus bagi operator seluler jika memiliki banyak pita di jaringan 3G pada era membludaknya kebutuhan layanan data.

Menurut Fadzri, kebutuhan data yang tinggi juga membuat Indosat siap mengimplementasika teknologi long term evolution LTE (4G). "Kami masih menunggu pemerintah untuk menetapkan dimana frekuensi 4G. Tapi, intinya kami kejar teknologi 4G di semua frekuensi," ucapnya.

Bila ternyata rekomendasi pemerintah untuk XL-Axis adalah melepas yang di frekuensi 1.800 MHz, maka Indosat juga tetap bersedia mengambil laih frekuensi tersebut. "Pokoknya, kami butuh frekuensi," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon