JAKARTA. PT Indosmelt menyatakan akan tetap melanjutkan proyek pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tembaga murni batangan. Bahkan, perusahaan tersebut sudah melakukan pembicaraan intensif dengan manajemen Kalla Group untuk turut serta dalam pengelolaan smelter. Natsir Mansur, Direktur Utama Indosmelt mengatakan, meskipun hingga sekarang belum mendapatkan kejelasan pasokan bahan baku konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaannya tetap akan melanjutkan proyek pembangunan pabrik senilai US$ 1 miliar. "Kami rencanakan akan melakukan groundbreaking pada akhir Desember depan," kata dia, Kamis (18/9). Indosmelt berencana membangun smelter di Maros, Sulawesi Selatan. Perusahaan tersebut membutuhkan bahan baku konsentrat tembaga sebanyak 500.000 ton per tahun, dengan kapasitas produksi copper cathode sebanyak 120.000 ton per tahun.
Indosmelt ajak Kalla Group bikin smelter tembaga
JAKARTA. PT Indosmelt menyatakan akan tetap melanjutkan proyek pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tembaga murni batangan. Bahkan, perusahaan tersebut sudah melakukan pembicaraan intensif dengan manajemen Kalla Group untuk turut serta dalam pengelolaan smelter. Natsir Mansur, Direktur Utama Indosmelt mengatakan, meskipun hingga sekarang belum mendapatkan kejelasan pasokan bahan baku konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaannya tetap akan melanjutkan proyek pembangunan pabrik senilai US$ 1 miliar. "Kami rencanakan akan melakukan groundbreaking pada akhir Desember depan," kata dia, Kamis (18/9). Indosmelt berencana membangun smelter di Maros, Sulawesi Selatan. Perusahaan tersebut membutuhkan bahan baku konsentrat tembaga sebanyak 500.000 ton per tahun, dengan kapasitas produksi copper cathode sebanyak 120.000 ton per tahun.