Indosmelt ajak Kalla Group bikin smelter tembaga



JAKARTA. PT Indosmelt menyatakan akan tetap melanjutkan proyek pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tembaga murni batangan. Bahkan, perusahaan tersebut sudah melakukan pembicaraan intensif dengan manajemen Kalla Group untuk turut serta dalam pengelolaan smelter. 

Natsir Mansur, Direktur Utama Indosmelt mengatakan, meskipun hingga sekarang belum mendapatkan kejelasan pasokan bahan baku konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaannya tetap akan melanjutkan proyek pembangunan pabrik senilai US$ 1 miliar. "Kami rencanakan akan melakukan groundbreaking pada akhir Desember depan," kata dia, Kamis (18/9). 

Indosmelt berencana membangun smelter di Maros, Sulawesi Selatan. Perusahaan tersebut membutuhkan bahan baku konsentrat tembaga sebanyak 500.000 ton per tahun, dengan kapasitas produksi copper cathode sebanyak 120.000 ton per tahun. 


Perusahaan ini telah menggelar perjanjian jual beli bersyarat atawa conditional sales purchase agreement (CSPA) dengan PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara untuk pasokan konsentrat pada 2017 mendatang.    Natsir bilang, untuk memperlancar proses pembangunan smelter ini, pihaknya juga akan mengundang investor untuk masuk dalam kepemilikan saham di Indosmelt. "Kami sudah lakukan pembicaraan dengan Kalla Group, mereka berniat untuk masuk di Indosmelt," kata dia. 

Kalla Group merupakan satu kelompok usaha di bidang kosntruksi, otomotif, properti, dan pembangkit listrik yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini didirikan oleh Hadji Kalla, atau ayah dari Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI terpilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto