Indosmelt segera bangun smelter tembaga



JAKARTA. PT Indosmelt menyatakan akan segera memulai groundbreaking alias peletakan batu pertama pembangunan pabrik pemurnian (smelter) dengan produk berupa copper cathoda atau lempeng tembaga murni.

Perusahaan tersebut juga telah mengantongi jaminan pasokan bahan baku konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. Natsir Mansur, Direktur Utama PT Indosmelt mengatakan, pihaknya akan membangun smelter berkapasitas 180.000 ton per tahun dengan kebutuhan bahan baku konsentrat sekitar 750.000 ton per tahun.

"Dalam satu dua bulan ini, kami akan segera memulai grounbreaking. Sekarang, tahapannya masih dalam pengurukan tanah," kata dia usai mengikuti penandatangan condition sales purchase agreement (CSPA) dengan PT Freeport Indonesia di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Senin (27/1). Dia mengatakan, pasokan konsentrat paling banyak berasal dari Freeport, dan juga akan ditambah dari Newmont. Selain dari kedua perusahaan pemegang konsesi kontrak karya (KK) tersebut, pihaknya juga mengupayakan pasokan konsentrat diperoleh dari izin usaha pertambangan (IUP) di sekitar lokasi pabrik di Maros, Sulawesi Selatan. Investasi pembangunan smelter ditaksir akan menghabiskan dana senilai US$ 1,5 miliar. Natsir bilang, investasi tersebut utamanya berasal dari pinjaman sindikasi perbankan. "Selain membangun smelter copper cathoda, kami akan akan membangun refinery gold dengan kapasitas produksi mencapai 10 ton hingga 20 ton per tahun," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan