Indosurya Finance khawatir pelemahan rupiah bisa picu kenaikan kredit macet



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) PT Indosurya Inti Finance atau Indosurya Finance meningkat.

Managing Director Indosurya Finance, Mulyadi Tjung mengatakan, rasio NPF Indosurya per Agustus 2018 tercatat sebesar 1,8%. Rasio NPF ini meningkat 30 basis poin dari Agustus 2017 yang sebesar 1,5%.

Namun pada September 2018, NPF Indosurya menurun tipis menjadi 1,7%. Hanya saja masih sewdikit lebih tinggi kalau dibandingkan NPF per September 2017 yang sebesar 1,6%.


Meski tren kredit macet meningkat, Mulyadi optimistis bisa menjaga rasio NPF tetap sehat. "Untuk ke depannya, kami menjaga supaya angka NPF kami tetap di bawah 2%," ujarnya.

Mulyadi khawatir bila pelemahan rupiah terus berlanjut dapat berdampak pada semakin meningkatnya rasio kredit macet. “Jika rupiah terus melemah, dikhawatirkan para debitur yang sebagian besar merupakan para pelaku UKM tidak bisa menyusun rencana bisnisnya dengan baik, sehingga bisa mengganggu cashflow usahanya yang akhirnya bisa berdampak negatif kepada rasio NPF kami,” terangnya.

Untuk menekan angka NPF, Mulyadi bilang, perusahaannya melalui divisi collection dan bisnis terus memonitor cabang-cabang dan nasabah-nasabah yang bermasalah sekaligus nasabah yang berpotensi akan menunggak.

“Tentu perusahaan terus melakukan penagihan disamping juga memberikan solusi keuangan kepada nasabah eksisting selain itu. Untuk langkah-langkah preventif kami perkuat dengan credit scoring. Disamping itu kami juga meningkatkan portofolio yang secara kredit terhitung bagus dengan melakukan penawaran khusus,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat