JAKARTA. Tren suku bunga tinggi ikut mengerek kupon surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). PT Indosurya Inti Finance, salah satunya yang menawarkan MTN dengan kupon tinggi hingga 12,25%. MTN tersebut diterbitkan senilai Rp 51,8 miliar. Instrumen ini memiliki tenor satu tahun dan akan jatuh tempo 4 Desember 2014. Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, kupon tersebut relatif wajar dibandingkan dengan yield surat utang negara (SUN) bertenor satu tahun yang saat ini berada di kisaran 7,3%-7,4%. Jenis instrumen MTN yang tidak likuid mengakibatkan investor meminta kupon yang lebih tinggi. "Apalagi bisnis pembiayaan dalam beberapa tahun ke depan belum terlalu baik," kata Desmon, Jumat (6/12). Menurut Desmon, tingginya kupon disebabkan oleh tren suku bunga yang cenderung tinggi. Selain itu, nilai tukar rupiah yang terus melemah serta persepsi pasar dan investor terhadap emiten yang mmengeluarkan MTN juga ikut mempengaruhi penetapan kupon. Faktor-faktor tersebut memang tidak menguntungkan bagi emiten penerbit. Sehingga emiten memberikan kupon tinggi dengan harapan MTN tersebut akan diserap. "Kupon yang tinggi juga menunjukkan ekspektasi risiko ke depan juga meningkat," ujar dia.
Indosurya tetapkan kupon MTN sebesar 12,25%
JAKARTA. Tren suku bunga tinggi ikut mengerek kupon surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). PT Indosurya Inti Finance, salah satunya yang menawarkan MTN dengan kupon tinggi hingga 12,25%. MTN tersebut diterbitkan senilai Rp 51,8 miliar. Instrumen ini memiliki tenor satu tahun dan akan jatuh tempo 4 Desember 2014. Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, kupon tersebut relatif wajar dibandingkan dengan yield surat utang negara (SUN) bertenor satu tahun yang saat ini berada di kisaran 7,3%-7,4%. Jenis instrumen MTN yang tidak likuid mengakibatkan investor meminta kupon yang lebih tinggi. "Apalagi bisnis pembiayaan dalam beberapa tahun ke depan belum terlalu baik," kata Desmon, Jumat (6/12). Menurut Desmon, tingginya kupon disebabkan oleh tren suku bunga yang cenderung tinggi. Selain itu, nilai tukar rupiah yang terus melemah serta persepsi pasar dan investor terhadap emiten yang mmengeluarkan MTN juga ikut mempengaruhi penetapan kupon. Faktor-faktor tersebut memang tidak menguntungkan bagi emiten penerbit. Sehingga emiten memberikan kupon tinggi dengan harapan MTN tersebut akan diserap. "Kupon yang tinggi juga menunjukkan ekspektasi risiko ke depan juga meningkat," ujar dia.