JAKARTA. Meski awalnya malu-malu, PT MNC Sky Vision akhirnya mengaku tengah menjalin kerjasama dengan penyelenggara televisi berbayar di daerah. Padahal, sebelumnya, pengelola Indovision ini dikenal paling keras menentang kehadiran televisi berbayar daerah yang dianggap mencuri siaran dan membuat gusar para penyedia konten premium di Asia. Selama ini, TV berbayar milik Hary Tanoesoedibjo ini gusar. Sebab, dengan jumlah pelanggan serta cakupan area terbesar di Indonesia, bisnis Indovision paling berpeluang tergerus saat TV berbayar daerah menjamur. Apalagi TV daerah berani memasang harga langganan cukup murah lantaran menyiarkan konten siaran yang didapat secara ilegal alias tak membayar. Hasil penertiban yang gencar diakukan Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kini beberapa TV berbayar daerah mulai mengantongi rekomendasi kelayakan (RK) dan izin penyelenggaraan penyiaran (IPP).
Indovision Merangkul Televisi Berbayar Daerah
JAKARTA. Meski awalnya malu-malu, PT MNC Sky Vision akhirnya mengaku tengah menjalin kerjasama dengan penyelenggara televisi berbayar di daerah. Padahal, sebelumnya, pengelola Indovision ini dikenal paling keras menentang kehadiran televisi berbayar daerah yang dianggap mencuri siaran dan membuat gusar para penyedia konten premium di Asia. Selama ini, TV berbayar milik Hary Tanoesoedibjo ini gusar. Sebab, dengan jumlah pelanggan serta cakupan area terbesar di Indonesia, bisnis Indovision paling berpeluang tergerus saat TV berbayar daerah menjamur. Apalagi TV daerah berani memasang harga langganan cukup murah lantaran menyiarkan konten siaran yang didapat secara ilegal alias tak membayar. Hasil penertiban yang gencar diakukan Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kini beberapa TV berbayar daerah mulai mengantongi rekomendasi kelayakan (RK) dan izin penyelenggaraan penyiaran (IPP).