JAKARTA. PT Indospring Tbk (INDS) menargetkan perolehan laba bersih 2012 sebesar Rp 149,47 miliar. Angka tersebut meningkat sekitar 24,12% dibandingkan realisasi laba bersih 2011 yang sebesar Rp 120,42 miliar. Dalam keterbukaan informasi yang diberikan perusahaan hari ini (22/5), disebutkan peningkatan laba bersih ini akan didorong dengan target peningkatan penjualan 2012 yang mencapai Rp 1,57 triliun atau naik 27,7% jika dibandingkan perolehan penjualan di 2011 yang tercatat sebanyak Rp 1,23 triliun. “Kami yakin industri otomotif akan stabil sehingga permintaan akan spare part juga stabil bahkan akan cenderung meningkat,” kata Direktur INDS, Bambang Hero Sanyoto. Produsen per kendaraan ini pun masih mengandalkan pasar lokal untuk memasarkan produknya. Sekitar 68% hasil produknya dijual ke pasar domestik, dan sisanya sekitar 32% untuk ke pasar ekspor. Pasar domestik sendiri diperkirakan bisa menyumbang penjualan hingga sekitar Rp 1,07 triliun, sementara ekspor dipercaya akan menyumbang sebanyak 32% atau sebanyak Rp 504,25 miliar. “Meski begitu kami juga tetap mewaspadai kenaikan harga komoditas dan perlambatan permintaan komoditi,” pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
INDS incar laba bersih Rp 149,47 miliar
JAKARTA. PT Indospring Tbk (INDS) menargetkan perolehan laba bersih 2012 sebesar Rp 149,47 miliar. Angka tersebut meningkat sekitar 24,12% dibandingkan realisasi laba bersih 2011 yang sebesar Rp 120,42 miliar. Dalam keterbukaan informasi yang diberikan perusahaan hari ini (22/5), disebutkan peningkatan laba bersih ini akan didorong dengan target peningkatan penjualan 2012 yang mencapai Rp 1,57 triliun atau naik 27,7% jika dibandingkan perolehan penjualan di 2011 yang tercatat sebanyak Rp 1,23 triliun. “Kami yakin industri otomotif akan stabil sehingga permintaan akan spare part juga stabil bahkan akan cenderung meningkat,” kata Direktur INDS, Bambang Hero Sanyoto. Produsen per kendaraan ini pun masih mengandalkan pasar lokal untuk memasarkan produknya. Sekitar 68% hasil produknya dijual ke pasar domestik, dan sisanya sekitar 32% untuk ke pasar ekspor. Pasar domestik sendiri diperkirakan bisa menyumbang penjualan hingga sekitar Rp 1,07 triliun, sementara ekspor dipercaya akan menyumbang sebanyak 32% atau sebanyak Rp 504,25 miliar. “Meski begitu kami juga tetap mewaspadai kenaikan harga komoditas dan perlambatan permintaan komoditi,” pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News