Induk CANI akuisisi galangan kapal US$ 20 juta



JAKARTA. ASL Marine Holdings Ltd (ASL), induk usaha PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI), memperkuat bisnis pelayaran di Indonesia. Pada 24 Januari 2014 lalu, ASL telah menjalin perjanjian bersyarat untuk mengakuisisi galangan kapal (shipyard) di Batam, Kepulauan Riau dari Miclyn Express Offshore Limited (MEO).Nilai akuisisi galangan kapal itu mencapai US$ 20 juta yang akan ditutupi ASL dari kas internal dan pinjaman perbankan. Aksi korporasi tersebut diketahui dari pengumuman resmi ASL kepada Bursa Efek Singapura (SGX), Senin (27/1).Transaksi tersebut tentunya melibatkan dua anak usaha ASL dan MEO yang beroperasi di Indonesia. ASL memakai tangan PT Sukses Shipyard Indonesia, sedangkan MEO melibatkan PT Loh & Loh Construction Indonesia yang selama ini menjadi pengelola galangan kapal tersebut. Ang Kok Tian, Chairman ASL menyatakan, akuisisi tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat bisnis pembuatan dan perbaikan kapal. Sebelum akuisisi ini, ASL sudah memiliki empat galangan kapal di Singapura, Guangdong (China) dan Batam (Indonesia). Nah, galangan kapal yang hendak diakuisisi dari MEO letaknya berdekatan dengan unit ASL di Batam. Ini tentunya akan memudahkan ASL dalam memperluas kapasitas bisnis perbaikan kapal. "Galangan kapal baru juga akan menambah pendapatan Grup, selain tentunya memperkuat sumber daya untuk melayani pelanggan di bagian selatan Asia," tulis Tian, Senin (27/1). Akuisisi galangan kapal merupakan aksi korporasi kedua ASL di Indonesia dalam sebulan terakhir. Pada 15 Januari 2014 lalu, ASL telah resmi membawa CANI melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penawaran saham perdana, CANI melepas 208,36 juta saham yang dibanderol Rp 200 per saham. Untuk itu, CANI meraih dana segar senilai Rp 41,67 miliar dari gelaran Initial Public Offering (IPO) tersebut. Seluruh dana IPO akan digunakan untuk membeli kapal jenis anchor handling tug suplly vessel (AHTS). Satu unit AHTS biasanya dibanderol Rp 40 miliar-Rp 50 miliar. CANI mesti membeli AHTS karena ingin fokus pada bisnis pelayaran minyak dan gas (migas). Selama ini, sekitar 90% total bisnis jasa transportasi CANI hanya mencakup batubara dan pasir.Selepas IPO, kepemilikan ASL di CANI berkurang menjadi 27% dari sebelumnya yang 36%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia