JAKARTA. Industri manufaktur alas kaki diprediksi stagnan tahun ini. Meski begitu, para pelaku industri ini mengincar peluang dari pasar ekspor. Selain alasan dollar Amerika Serikat tengah menguat, perlambatan ekonomi China juga jadi alasan. Maklum, China adalah eksportir alas kaki terbesar dunia dengan menguasai 57% pangsa pasar. Sementara pasar ekspor Indonesia cuma 3%. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengaku, produsen sepatu mengincar ekspor alas kaki tahun ini sebesar US$ 5 miliar. Jika target itu terpenuhi, pangsa pasar alas kaki Indonesia di pasar global bisa sedikit melar menjadi 4%. "Saat ini China melambat, kami bisa manfaatkan ceruk pasar," ujar Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo Kamis (7/5).
Industri alas kaki mengincar pasar ekspor
JAKARTA. Industri manufaktur alas kaki diprediksi stagnan tahun ini. Meski begitu, para pelaku industri ini mengincar peluang dari pasar ekspor. Selain alasan dollar Amerika Serikat tengah menguat, perlambatan ekonomi China juga jadi alasan. Maklum, China adalah eksportir alas kaki terbesar dunia dengan menguasai 57% pangsa pasar. Sementara pasar ekspor Indonesia cuma 3%. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengaku, produsen sepatu mengincar ekspor alas kaki tahun ini sebesar US$ 5 miliar. Jika target itu terpenuhi, pangsa pasar alas kaki Indonesia di pasar global bisa sedikit melar menjadi 4%. "Saat ini China melambat, kami bisa manfaatkan ceruk pasar," ujar Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo Kamis (7/5).