KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk alat kesehatan (alkes) mempunyai rentang yang cukup lebar dari yang paling sederhana seperti kapas, cotton bud, sarung tangan hingga produk-produk berteknologi tinggi. Oleh karenanya peraturan terkait alkes sangat kompleks, khususnya dalam penentuan harga jual. Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) mengungkapkan saat ini sekitar 95% dari kebutuhan pasar alkes di Indonesia dipenuhi oleh produk impor. Sehingga kebanyakan perusahaan alkes di Indonesia bertindak sebagai importir. Ketua Gakeslab Sugihadi mengatakan dalam proses importasi perusahaan dikenakan berbagai beban biaya dan pajak. "Sementara kurs sedang lemah, kami beli pakai mata uang asing. Namun sampai di dalam negeri kami negosiasi harga dengan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5).
Industri alat kesehatan keluhkan harga jual yang terlalu rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk alat kesehatan (alkes) mempunyai rentang yang cukup lebar dari yang paling sederhana seperti kapas, cotton bud, sarung tangan hingga produk-produk berteknologi tinggi. Oleh karenanya peraturan terkait alkes sangat kompleks, khususnya dalam penentuan harga jual. Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) mengungkapkan saat ini sekitar 95% dari kebutuhan pasar alkes di Indonesia dipenuhi oleh produk impor. Sehingga kebanyakan perusahaan alkes di Indonesia bertindak sebagai importir. Ketua Gakeslab Sugihadi mengatakan dalam proses importasi perusahaan dikenakan berbagai beban biaya dan pajak. "Sementara kurs sedang lemah, kami beli pakai mata uang asing. Namun sampai di dalam negeri kami negosiasi harga dengan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5).