Industri AMDK bakal tumbuh 9-10% hingga akhir tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perolehan pertumbuhan industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) cukup menggembirakan. Sepanjang paruh pertama tahun ini permintaan akan air kemasan tetap meningkat. Rachmat Hidayat, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) mengakui bahwa semester-I 2019 ini lebih baik dari tahun sebelumnya dimana pasar cenderung tertekan.

Baca Juga: Cleo kembali hadirkan produk AMDK baru bernama Cleo Platine

"Semester-I tahun ini pertumbuhannya kisaran di atas 9%, lebih baik dibandingkan tahun lalu yang hanya 8% saja," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/8). Keberadaan momen pemilu, libur lebaran diketahui mendongkrak penjualan produsen AMDK. Jika tak ada aral melintang, pertumbuhan ini dapat dijaga hingga akhir tahun yang mana Aspadin memproyeksikan nya 9%-10%. "Semester dua ini ada momen libur akhir tahun dan tahun baru, diharapkan dapat menggenjot demand," kata Rachmat.


Dari segi kapasitas produksi air minum kemasan tahun 2019 ini diperkirakan mencapai level diatas 30 miliar liter per tahun, dimana pada tahun lalu masih berkisar 29 miliar liter per tahun. Kenaikan produksi menurut Rachmat diiringi dengan beberapa produsen AMDK yang menambah lini produksi atau meningkatkan utilisasinya. Sedangkan untuk investasi dari pemain baru cenderung masih wait and see.

Baca Juga: RUU SDA: Pengusaha minta pembedaan AMDK dengan SPAM Rachmat bilang, kondisi ini disebabkan oleh Rancangan Undang-Undang (RUU) sumber daya air yang masih belum rampung. Sebab draft RUU sebelumnya dinilai tidak ramah terhadap industri karena persoalan ijin pengelolaan air hanya kepada BUMN dan BUMD saja. Adapun kompetisi di market AMDK semakin ketat dengan banyaknya merek produk ini. Untuk memenangkannya setiap pelaku usaha harus dapat menguatkan branding produknya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini