KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral China telah mengumumkan perlawanan kerasnya terhadap industri kripto. Hal itu telah menyebabkan aksi jual massal terjadi kembali. Setelah sempat pulih beberapa saat, harga mayoritas aset kripto pun kembali terdiskon akibat keputusan itu. Perlawanan dilakukan lantaran bank sentral China memandang transaksi kripto sebagai transaksi ilegal karena bersifat spekulatif dan dianggap rawan dimanfaatkan untuk tindakan pencucian uang. Kendati larangan itu sempat membuat harga bitcoin dan aset kripto lainnya jatuh, namun minat masyarakat dunia terhadap aset tersebut justru semakin tinggi.
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan, berita dari China itu harusnya tidak menjadi sebuah kekhawatiran besar untuk para investor.
Baca Juga: Investor miliarder ini bilang, pasar Bitcoin dalam kondisi yang baik Dia mengatakan, investor tidak perlu was-was karena pengumuman ini hanya akan berdampak jangka pendek karena aksi market jual yang sifatnya memang hanya sementara, bukan jangka panjang. "Pernyataan dari People's Bank of China tersebut bukanlah hal yang baru. Presiden China telah mengumumkan akan menindak tegas seluruh aktivitas penambangan kripto sejak awal 2021,” kata Oscar dalam keterangannya, Kamis (30/9). Senada, Bumoon.io juga melihat hanya bersifat jangka pendek. Oleh karenanya, pelaku industri aset kripto ini memilih untuk terus melakukan terobosan baru dengan mengembangkan model bisnis donvestment (Donasi+ investasi). Ini diharapkan menciptakan sebuah tren baru yang beriringan dengan tujuan The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Bumoon.io juga membuat terobosan dengan menggabungkan perdagangan Crypto sebagai komuditas dengan memiliki bisnis
real untuk dapat membeli kembali komuditas tersebut, sehingga selalu ada yang membeli kembali di harga berapa pun, kami menyebutnya close loop serta dengan memanfaatkan sumber daya alam/energi baru terbarukan.
Baca Juga: Survei sebut 58% masyarakat Indonesia percaya nilai aset kripto akan meningkat Happy Murdianto, Chief Marketing Officer (CMO) Bumoon.io mengatakan, pihaknya optimistis dengan antusiasme anak muda pada komoditas kripto baik di Indonesia dan global sangat besar. Hal tersebut terlihat dari transaksi hampir Rp 470 triliun per Juli 2021. Bumoon.io merupakan sosial startup yang bergerak di teknologi IoT, blockchain dan AI, serta pengolahan sampah dengan nol residu (zero waste). "Visi dan misi kami mendukung pemerintah yang menjadi solusi permasalahan global dengan pertaruhan besar bagi masa depan manusia," pungkas Happy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto