JAKARTA. Industri asuransi tanah air bukan lagi yang terdepan di negara Asean. Selain karena penetrasi asuransi terhadap GDP (pendapatan domestik bruto) yang dinilai masih rendah, peranan Dewan Asuransi Indonesia (DAI) juga masih minim kontribusi terhadap industri asuransi tanah air. Kornelius Simajuntak, Ketua DAI mengakui, era keemasan industri asuransi tanah air telah berakhir. Hal ini dilihat dari rendahnya penelitian terhadap industri asuransi lokal di mana peran DAI juga masih minim. Dalam perjalanannya DAI yang telah berdiri sejak tahun 1957 belum secara aktif sebagai pusat pengembangan dan penelitian industri asuransi. "DAI masih berperan hanya sebagai konsultan," ujar Kornelius pada Kamis (29/8).
Industri asuransi bukan lagi terdepan di Asean
JAKARTA. Industri asuransi tanah air bukan lagi yang terdepan di negara Asean. Selain karena penetrasi asuransi terhadap GDP (pendapatan domestik bruto) yang dinilai masih rendah, peranan Dewan Asuransi Indonesia (DAI) juga masih minim kontribusi terhadap industri asuransi tanah air. Kornelius Simajuntak, Ketua DAI mengakui, era keemasan industri asuransi tanah air telah berakhir. Hal ini dilihat dari rendahnya penelitian terhadap industri asuransi lokal di mana peran DAI juga masih minim. Dalam perjalanannya DAI yang telah berdiri sejak tahun 1957 belum secara aktif sebagai pusat pengembangan dan penelitian industri asuransi. "DAI masih berperan hanya sebagai konsultan," ujar Kornelius pada Kamis (29/8).