KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalur pemasaran digital memang mulai dikembangkan oleh pelaku industri asuransi jiwa. Namun, jalur distribusi keagenan masih paling berkontribusi besar. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahkan memproyeksikan target 10 juta agen untuk mendongkrak perolehan premi industri. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, jalur digital merupakan alat untuk mempermudah agen dalam memasarkan produk ke nasabah. Sedangkan jalur keagenan tetap dibutuhkan bagi perusahaan asuransi jiwa maupun masyarakat sebagai calon nasabah. Menurut Togar, di masa depan, pertumbuhan keagenan secara persentase mungkin saja menurun. Tetapi secara nominal akan tetap tinggi jumlahnya. Apalagi, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Sehingga pemasaran via agen masih dibutuhkan untuk dapat melayani calon nasabah yang tinggal di pelosok-pelosok.
Industri asuransi jiwa genjot jalur keagenan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalur pemasaran digital memang mulai dikembangkan oleh pelaku industri asuransi jiwa. Namun, jalur distribusi keagenan masih paling berkontribusi besar. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahkan memproyeksikan target 10 juta agen untuk mendongkrak perolehan premi industri. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, jalur digital merupakan alat untuk mempermudah agen dalam memasarkan produk ke nasabah. Sedangkan jalur keagenan tetap dibutuhkan bagi perusahaan asuransi jiwa maupun masyarakat sebagai calon nasabah. Menurut Togar, di masa depan, pertumbuhan keagenan secara persentase mungkin saja menurun. Tetapi secara nominal akan tetap tinggi jumlahnya. Apalagi, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Sehingga pemasaran via agen masih dibutuhkan untuk dapat melayani calon nasabah yang tinggal di pelosok-pelosok.