Industri asuransi umum masih jadi incaran investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum di dalam negeri menghadapi tantangan bisnis dalam beberapa waktu ke belakang. Tapi ternyata sektor industri ini masih punya daya tarik di mata investor. 

Kabar yang sampai ke Kontan.co.id, ada investor dari Jepang yang berniat masuk ke asuransi umum yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek.

Namun menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe sampai saat ini, pihaknya belum mendengar info mengenai adanya investor dari Jepang yang akan masuk ini. “Saya belum dapat info,” kata Dody kepada kontan.co.id, Kamis (24/1). 


Biasanya menurut Dody, jika ada investor sudah terkonfirmasi akan masuk, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan komunikasi dengan asosiasi.

Selain kabar investor asing yang akan masuk ke industri asuransi di Indonesia, terdengar pula kabar bahwa ada investor lokal yang ingin mengakusisi perusahaan asuransi umum.

BNI pada paparan kinerja Rabu (23/1) lalu misalnya menyebut berencana mengakusisi perusahaan asuransi kerugian. Hal ini bertujuan untuk melengkapi portofolio anak usaha yang ada.

Besarnya minat investor asing diakui oleh PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP). Sunyata Wangsadarma Direktur Utama AHAP menyebut ada beberapa investor dari luar negeri yang ingin masuk.

Namun menurut dia, saat ini komitmen induk yaitu Salim Group untuk mengembangkan asuransi Harta masih cukup besar. Sebagai gambaran saat ini 62,1% saham Asuransi Harta dimiliki PT Asuransi Central Asia (ACA). 

Sedangkan 12,8% dimiliki oleh Sendra Gunawan dan 7,5% dimiliki oleh PT Asian International Investindo. “Dari 62% saham milik ACA ini sebagian ada yang dimiliki asing ada yang dari Salim Group,” kata Sunyata. 

Menurut Sunyata, Salim Group memang mempunyai partner asing di bisnis asuransi. Diantaranya adalah dari Spanyol, Bangkok, Thailand, Hongkong, Singapura dan Filiphina. Sepengetahuan Sunyata, komitman Salim di Asuransi Harta adalah menjaga bisnis dan tidak akan melakukan penjualan saham.​

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi