JAKARTA. Penolakan produk crude palm oil (CPO) dan produk turunan CPO Indonesia oleh tiga negara yakni: Kazakhstan, Belarusia dan Rusia segera direspon pengusaha sawit Indonesia. Larangan ekspor ketiga negara tersebut diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Darwin Indigo, Direktur Perdagangan PT Wilmar mengatakan, larangan ekspor CPO ke tiga negara tersebut tidak berdampak banyak bagi perusahaan. Selain karena porsi ekspor ke Rusia masih sangat kecil. Larangan tersebut juga telah diklarifikasi oleh Pemerintah Indonesia dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). “Ternyata masalahnya sederhana. Pihak Rusia tidak mencantumkan kandungan minyak sawit asal Indonesia pada produk makanan yang mereka konsumsi. Sementara Pemerintah Rusia beranggapan bahwa segala produk minyak kelapa sawit itu berbahaya,” kata Darwin pada Kamis (13/11).
Industri CPO RI santai tanggapi larangan Rusia
JAKARTA. Penolakan produk crude palm oil (CPO) dan produk turunan CPO Indonesia oleh tiga negara yakni: Kazakhstan, Belarusia dan Rusia segera direspon pengusaha sawit Indonesia. Larangan ekspor ketiga negara tersebut diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Darwin Indigo, Direktur Perdagangan PT Wilmar mengatakan, larangan ekspor CPO ke tiga negara tersebut tidak berdampak banyak bagi perusahaan. Selain karena porsi ekspor ke Rusia masih sangat kecil. Larangan tersebut juga telah diklarifikasi oleh Pemerintah Indonesia dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). “Ternyata masalahnya sederhana. Pihak Rusia tidak mencantumkan kandungan minyak sawit asal Indonesia pada produk makanan yang mereka konsumsi. Sementara Pemerintah Rusia beranggapan bahwa segala produk minyak kelapa sawit itu berbahaya,” kata Darwin pada Kamis (13/11).