KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor masuk ke pasar keuangan kian deras. Industri dana pensiun, misalnya, gencar berinvestasi pada instrumen yang lebih aman dan rendah risiko. Salah satunya, dengan memborong surat berharga negara (SBN). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, investasi dana pensiun ke SBN sentuh Rp 84,43 triliun per Juni 2021. Nilai itu naik 19,36% yoy dan menjadi instrumen paling besar dimiliki oleh industri dapen. Berbagai faktor menjadi alasan industri dapen memilih SBN. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai, kebanyakan dapen memilih SBN karena mengejar imbal hasil (return) lebih tinggi dari deposito berjangka.
Industri dana pensiun borong surat utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor masuk ke pasar keuangan kian deras. Industri dana pensiun, misalnya, gencar berinvestasi pada instrumen yang lebih aman dan rendah risiko. Salah satunya, dengan memborong surat berharga negara (SBN). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, investasi dana pensiun ke SBN sentuh Rp 84,43 triliun per Juni 2021. Nilai itu naik 19,36% yoy dan menjadi instrumen paling besar dimiliki oleh industri dapen. Berbagai faktor menjadi alasan industri dapen memilih SBN. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai, kebanyakan dapen memilih SBN karena mengejar imbal hasil (return) lebih tinggi dari deposito berjangka.