KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri digital dan industrialisasi hijau menjadi kunci bagi Indonesia guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie saat menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) CEO Summit 2024 yang digelar di Lima, Peru. "Saya secara pribadi, akan fokus pada kapasitas bisnis kita dalam industrialisasi hijau karena di bawah tanah, Indonesia diberkati dengan critical minerals,” kata Anindya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/11).
Baca Juga: Kadin Bakal Gelar Rapimnas Akhir November, Penetapan Upah Minimum Masuk Bahasan Anindya menekankan, untuk mendukung industri digital nasional, kebutuhan akan infrastruktur digital menjadi sangat penting dan mendasar bagi Indonesia, mengingat Indonesia memiliki sekitar 280 juta penduduk yang tersebar di 17.000-an pulau, dan memiliki lima pulau besar yaitu Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, serta Papua. Sementara berbicara mengenai critical minerals, menurut Anindya, Indonesia bukan hanya memiliki kandungan bahan bakar fosil, akan tetapi juga berlimpah kandungan tembaga, nikel, dan seng, yang berada di peringkat 5 besar di dunia dalam hal sumber daya alam. "Jadi, kami bisa memproses critical minerals tersebut dengan potensi energi terbarukan di atas permukaan tanah kami di wilayah khatulistiwa. Kami memiliki geotermal, hidro, solar, angin, yang kami jaga sekaligus kami manfaatkan ke depan,” ungkapnya.