KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri exchange traded fund (ETF) punya potensi berkembang pada tahun ini. Namun, perkembangan produk tersebut masih terhambat oleh faktor sosialisasi dan likuiditas. President & CEO Pinnacle Investment, Guntur S. Putra berpendapat, salah satu kendala yang dihadapi oleh industri ETF di Indonesia adalah masih kurangnya sosialisasi kepada investor, padahal permintaan terhadap produk ETF terus meningkat. Proses sosialisasi tergolong sulit, karena pasar ETF baru terbentuk dan jumlah manajer investasi yang memiliki produk tersebut masih sedikit. Selain itu, meski bersifat relatif, risiko likuiditas masih menghantui investor yang berkecimpung di industri ETF. “Ada beberapa produk yang tingkat likuiditasnya setara pasar, tapi ada produk yang bahkan tidak likuid sama sekali,” ungkapnya.
Industri ETF terhambat faktor sosialisasi dan likuiditas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri exchange traded fund (ETF) punya potensi berkembang pada tahun ini. Namun, perkembangan produk tersebut masih terhambat oleh faktor sosialisasi dan likuiditas. President & CEO Pinnacle Investment, Guntur S. Putra berpendapat, salah satu kendala yang dihadapi oleh industri ETF di Indonesia adalah masih kurangnya sosialisasi kepada investor, padahal permintaan terhadap produk ETF terus meningkat. Proses sosialisasi tergolong sulit, karena pasar ETF baru terbentuk dan jumlah manajer investasi yang memiliki produk tersebut masih sedikit. Selain itu, meski bersifat relatif, risiko likuiditas masih menghantui investor yang berkecimpung di industri ETF. “Ada beberapa produk yang tingkat likuiditasnya setara pasar, tapi ada produk yang bahkan tidak likuid sama sekali,” ungkapnya.