JAKARTA. Industri di Indonesia sangat tergantung pada fluktuasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena mayoritas bahan baku masih berasal dari impor. Misalnya, industri farmasi akan sangat berdampak pada pelemahan kurs rupiha karena 90%-95% bahan baku obat dari luar negeri. Rusdi Rosman, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengatakan, efek nilai tukar rupiah akan berpengaruh terhadap beban pokok penjualan alias cost of goods sold (COGS) farmasi. Kedepan, jika rupiah terus tak berdaya terhadap dolar AS maka akan berdampak pada pendapatan usaha. “Kenaikan beban tergantung dari fluktuasinya,” kata Rusdi, kepada KONTAN, Rabu (9/12). Sependapat, Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pergerakan kurs rupiah yang tidak stabil dan cenderung melemah sangat sulit menentukan biaya operasional. “Kalbe Farma akan mempertahankan sumber kas internal dari cadangan US$ untuk pendaan impor,” jelasnya.
Industri farmasi berharap kurs rupiah stabil
JAKARTA. Industri di Indonesia sangat tergantung pada fluktuasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena mayoritas bahan baku masih berasal dari impor. Misalnya, industri farmasi akan sangat berdampak pada pelemahan kurs rupiha karena 90%-95% bahan baku obat dari luar negeri. Rusdi Rosman, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengatakan, efek nilai tukar rupiah akan berpengaruh terhadap beban pokok penjualan alias cost of goods sold (COGS) farmasi. Kedepan, jika rupiah terus tak berdaya terhadap dolar AS maka akan berdampak pada pendapatan usaha. “Kenaikan beban tergantung dari fluktuasinya,” kata Rusdi, kepada KONTAN, Rabu (9/12). Sependapat, Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pergerakan kurs rupiah yang tidak stabil dan cenderung melemah sangat sulit menentukan biaya operasional. “Kalbe Farma akan mempertahankan sumber kas internal dari cadangan US$ untuk pendaan impor,” jelasnya.