JAKARTA. Walau tidak terlalu mengkhawatirkan berlakunya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (AC-FTA), pelaku industri farmasi mulai mengatur berbagai strategi agar mereka lebih efisien. Dengan begitu, produk mereka lebih kompetitif menghadapi serbuan impor. Misalnya saja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Perusahaan publik ini akan terus memperkuat produksi dan meningkatkan efisiensi. "Kami juga akan memperkuat jaringan distribusi. Soalnya di sinilah kekuatan produsen domestik," kata Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, Rabu (3/2). Vidjongtius mengaku tidak gentar menghadapi obat-obat impor, termasuk yang dari China. Soalnya, selama ini beberapa produsen asing juga sudah masuk ke Indonesia, bahkan membikin pabrik di Indonesia. Jadi, masuknya obat-obat asing paska berlakunya perjanjian perdagangan bebas tersebut tak perlu ditakuti.
Industri Farmasi Bersiap Hadapi Impor
JAKARTA. Walau tidak terlalu mengkhawatirkan berlakunya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (AC-FTA), pelaku industri farmasi mulai mengatur berbagai strategi agar mereka lebih efisien. Dengan begitu, produk mereka lebih kompetitif menghadapi serbuan impor. Misalnya saja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Perusahaan publik ini akan terus memperkuat produksi dan meningkatkan efisiensi. "Kami juga akan memperkuat jaringan distribusi. Soalnya di sinilah kekuatan produsen domestik," kata Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, Rabu (3/2). Vidjongtius mengaku tidak gentar menghadapi obat-obat impor, termasuk yang dari China. Soalnya, selama ini beberapa produsen asing juga sudah masuk ke Indonesia, bahkan membikin pabrik di Indonesia. Jadi, masuknya obat-obat asing paska berlakunya perjanjian perdagangan bebas tersebut tak perlu ditakuti.