KONTAN.CO.ID - Industri farmasi nasional masih memiliki hambatan dalam menyediakan bahan baku farmasi secara mandiri. Selama ini, tercatat sekitar 90 % bahan baku merupakan hasil impor. Hal ini dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartanto dalam acara ulang tahun ke-60 PT Bayer Indonesia. "Kami beharap perusahaan-perusahaan farmasi untuk terus mengembangkan diri agar industri bahan baku farmasi dapat bertumbuh," ujarnya. Apalagi, saat ini industri farmasi Indonesia terus bertumbuh pesat. Nilai produksi farmasi, menurut Airlangga, telah mencapai angka USD 4,7 miliar atau setara sengan 27 % dari total pasar farmasi di kawasan Asia Tenggara. Sementara di Insonesia sendiri, industri farmasi mampu menyediakan 70 % kebutuhan obat.
Industri farmasi tergantung bahan baku impor
KONTAN.CO.ID - Industri farmasi nasional masih memiliki hambatan dalam menyediakan bahan baku farmasi secara mandiri. Selama ini, tercatat sekitar 90 % bahan baku merupakan hasil impor. Hal ini dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartanto dalam acara ulang tahun ke-60 PT Bayer Indonesia. "Kami beharap perusahaan-perusahaan farmasi untuk terus mengembangkan diri agar industri bahan baku farmasi dapat bertumbuh," ujarnya. Apalagi, saat ini industri farmasi Indonesia terus bertumbuh pesat. Nilai produksi farmasi, menurut Airlangga, telah mencapai angka USD 4,7 miliar atau setara sengan 27 % dari total pasar farmasi di kawasan Asia Tenggara. Sementara di Insonesia sendiri, industri farmasi mampu menyediakan 70 % kebutuhan obat.