Industri Fintech Lending Mulai Mendulang Keuntungan Rp 50,48 Miliar Per Januari 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fintech peer-to-peer (P2P) lending mulai meraup keuntungan. Memang, tidak semua platform fintech lending berhasil menghasilkan laba, beberapa fintech masih ada yang merugi.

Namun, tren kinerja laba yang mulai positif ini menjadi angin segar dan menunjukkan bahwa prospek industri fintech p2p lending ini ke depan diproyeksikan akan lebih baik lagi.

Berdasarkan data Statistik Fintech Lending per Januari 2023 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri fintech lending membukukan laba bersih sebesar Rp 50,48 miliar pada Januari 2023.


Sebagai perbandingan, pada Januari 2022 lalu, fintech lending masih mencatat kerugian Rp 16,14 miliar. Pada Desember 2022 lalu, industri ini juga masih merugi senilai Rp 41,05 miliar.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Triyono Gani mengatakan, ada beberapa penyebab atau fenomena baik di antaranya adanya peristiwa digital winter yang terjadi akhir-akhir ini. Ini memberikan kesadaran yang kuat agar para pelaku fintech melihat aspek penguatan struktural di industri fintech sangat penting.

"Jadi, strategi hanya mengandalkan valuasi sudah mulai tidak menjadi prioritas utama fintech saat ini," kata Triyono saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/3).

Baca Juga: Modal Ventura dan Startup di Indonesia Tak Terimbas Ambruknya Silicon Valley Bank

Triyono memandang, penguatan struktural di industri fintech salah satunya adalah peningkatan efisiensi dari para pelaku usaha fintech untuk bisa beroperasi secara baik dengan sumber daya yang tidak berlebihan.

Dia juga menekankan, tidak semua platform sudah bisa menghasilkan laba, beberapa masih merugi.

"Patut dicatat bahwa tidak semua platform berhasil menghasilkan laba, tapi tren ini menunjukan prospek ke depan akan lebih baik," tuturnya.

Dari sisi pelaku industri, Co-Founder dan Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, saat ini jalur menujuu profitabilitas bagi pelaku fintech yang sudah berkecimpung beberapa tahun terakhir memang sudah harus jelas. Menurutnya, para pemain fintech diharapkan sudah mencapai skala ekonomi yang cukup untuk bisa menghasilkan laba.

"Kami dari Grup Akseleran juga fokus akan hal ini, di mana dalam 3 tahun terakhir pendapatan kami terus naik rata-rata hampir 100% tiap tahunnya dengan kenaikan beban yang di bawah itu, sehingga jalur menuju profitabilitas kami juga semakin jelas," ujar Ivan saar dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/3).

Ivan menerangkan, pada tahun lalu Akseleran mengalami cashflow positif pad beberapa bulan, namun secara tahunan masih merugi. Tahun ini, lanjut Ivan, Akseleran memproyeksikan secara tahunan sudah akan meraup laba dengan strategi terus menumbuhkan pendapatan sambil melakukan efisiensi terkait beban pengeluaran.

Sementara itu, Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, saat ini tidak sedikit fintech lending yang berfokus pada profitability, sehingga hal ini menjadi faktor pendorong dalam meraup laba.

"Sama halnya di Modalku, kami fokus untuk terus meningkatkan profitabilitas perusahaan dan optimis untuk terus menunjukan pertumbuhan yang positif," tutur Reynold saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/3).

Untuk mencapai target perusahaan yang profitable, Reynold bilang Modalku terus fokusĀ  mengembangkan fundamental dan bisnis. Lebih lanjut, Modalku juga selalu berusaha untuk bijak dalam mengatur seluruh alokasi pengeluaran perusahaan seefektif mungkin.

"Selain itu, Modalku juga fokus terhadap kesehatan finansial perusahaan serta investasi dalam bidang teknologi dan sumber daya manusia," tambahnya.

Baca Juga: 102 Pinjol Legal dan Resmi OJK Terbaru 2023 dan Cara Mengeceknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat