Industri fintech lending optimis dalam menghadapi semester II 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech P2P Lending PT Lunaria Annua Teknologi mencatat selama semester I 2020 penyaluran pinjaman meningkat 30%. Dimana, rata-rata pinjaman yang diajukan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) digital melalui Koinworks sekitar Rp 200.000 hingga Rp 300.000.

Chief Operation Officer KoinWorks Bernard Arifin meneybutkan, melalui perolehan tersebut pihaknya optimis dapat menjaga kinerja bisnis di semester II. Ia bilang, pihaknya juga yakin dapat menyediakan pinjaman berkualitas sekaligus menjaga Non Performing Loan (NPL), terbukti saat ini NPL perusahaan di kisaran 1%.

“Kami mencatat selama 6 bulan terakhir pengguna Koinworks lebih dari 519.000 pengguna, kami juga mengalami kenaikan 15% untuk penyaluran pinjaman produktif. Angka ini naik signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Bernard (16/7).


Baca Juga: Imbal obligasi multifinance diramal akan makin menarik, ini faktornya

Lanjut ia, tren borrower Koinworks saat ini di dominasi oleh sektor fashion, olahraga dan hobi serta handphone dan elektronik. Bernard bilang, borrower yang mengajukan pinjaman di ranah fashion dan Food and Beverage mencapai 41,78%,  olahraga dan hobi mencapai 19,61% serta handphone dan elektronik sebesar 11,50%.

Ia bilang, meski tren peminjaman mengalami peningkatan, pihaknya menilai sampai saat ini kondisi likuiditas Koinworjs dalam kondisi yang normal. Terlebih, di semester I 2020 pihaknya baru menerima pendanaan dari beberapa institusi untuk disalurkan kepada UKM digital.

“Dalam menyalurkan pinjaman, KoinWorks menjalankan proses penyaluran yang mengikuti prosedur sebelumnya, yakni melalui proses assessment credit scoring system kami. Sekadar informasi, saat ini Koinworks tengah mengembangkan produk pengembangan aset lain, dimana tujuannya agar pengguna dapat lebih leluasa dalam melakukan diversifikasi aset,” tandasnya.

Senada, Grup Modalku juga mengamini meningkatnya permintaan pinjaman. Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, sepanjang semester-I pihaknya telah menyalurkan pinjaman usaha Rp 15,4 triliun kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Penyaluran pinjaman mengalami kenaikan, fintech lending lakukan credit scoring system

Reynold bilang, jumlah itu masih cukup stabil jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran di semester I tahun lalu. “Untuk diketahui, Modalku juga telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 2,4 juta transaksi pinjaman dan mengalami pertumbuhan lebih dari 60% sejak awal tahun 2020,” kata dia.

Untuk diketahui, adapun peminjam di Modalku di dominasi oleh sektor perdagangan, baik pedagang besar maupun eceran. Ia menegaskan, meski tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan, pihaknya berusaha untuk optimis dalam mendampingi UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .