Industri Fintech Masih Menarik Hati Lender



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah guncangan yang ada pada industri fintech P2P lending, sejumlah penyelenggara fintech mengungkapkan lender masih tetap berminat untuk berinvestasi, khusus lender dari institusi. 

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) misalnya, yang menargetkan jumlah lender dari korporasi meningkat hingga 50% di tahun 2024. 

Founder dan Group CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengungkapkan prospek industri fintech P2P lending masih sangat menjanjikan, terlebih untuk para lender. 


Permasalahan yang sedang dihadapi industri fintech P2P lending, menurutnya tidak membuat para lender enggan untuk berinvestasi pada fintech. 

Baca Juga: Hindari Penipuan, Perusahaan Peer to Peer Lending Dorong Masyarakat Waspada

“Saya setuju bahwa prospek industri ini masih sangat bagus ke depannya terutama untuk para lender,” ujar Ivan kepada Kontan, Selasa (13/2). 

Ivan mengungkapkan kontribusi atau proporsi pendanaan dari lender institutional ini terus meningkat. Ia mencatat pada tahun 2023 sekitar 45% lender Akseleran berasal dari lender institutional. 

Tahun ini menurutnya dari total target lender Akseleran,sekitar 50% berasal dari lender institusi, dan setengahnya akan dipenuhi oleh ritel. 

“Dimana dari target sekitar Rp 3,7 triliun-Rp 3,8 triliun, setengahnya akan dari institusional,” ungkapnya. 

Hingga saat ini Akseleran telah bekerjasama dengan sejumlah bank, diantaranya BCA, BCA Digital, OCBC, Jtrust Bank, Bank Mandiri, Bank Raya, BRI, Bank Maspion, BPR Supra.  

Ia juga mencatat total lender Akseleran tahun 2023 ada lebih dari 225.000 lender. Angka tersebut naik hampir 10% dibandingkan dengan tahun 2022.

“Untuk di tahun 2024, kami menargetkan bisa mendapatkan sekitar 20.000 Lender terdaftar baru,“ jelas Ivan. 

Untuk menjaga kepercayaan para lender maupun calon lender, Ivan mengungkapkan Akseleran selalu memastikan tingkat NPL pada batas wajar.  

Ivan mencatat saat ini TKB90 Akseleran berada  di angka 99,56%, yang artinya NPL Akseleran tercatat di angka 0,44%. Selain itu juga dari sisi lini pertahanan terakhir, ia mengatakan Akseleran menyediakan credit insurance yang akan mengcover 99% pokok pinjaman yang tertunggak. 

“Dengan begitu para lender kami benar-benar mendapatkan peace of mind,” ujarnya. 

Baca Juga: Begini Jurus Jitu Akseleran Jaga Rasio Kredit Macet di Bawah 1%

Hal serupa juga diungkapkan oleh PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami). Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mangungkapkan AdaKami telah memiliki empat lender institusi yang berasal dara perbankan. Ia menyebutkan AdaKami telah bekerjasama dengan Bank Jago, Seabank, OCBC, dan Bank Permata. 

“Kami juga sedang dalam tahap finalisasi kerjasama dengan dua bank baru, akan segera diumumkan,” ujar Jonathan. 

Menurutnya kontribusi lender institusi ini cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan calon nasabah AdaKami. Hingga saat ini pun Jonathan mengatakan AdaKami masih terus berdiskusi dengan calon-calon lender dengan harapan dapat semakin banyak menjalin kerjasama khususnya pada lender institusi. 

“Kami sangat terbuka untuk bekerjasama dengan calon lender manapun,” kata Jonathan. 

Baca Juga: Gagal Bayar Fintech P2P Lending Semakin Marak, Ini Pemicunya

Jonathan menambahkan, performa kualitas kredit tentunya menjadi daya tarik bagi pemilik dana. Ia pun mencatat saat ini, TKB90 AdaKami mencapai 99,8% yang mana angka tersebut masuk dalam kategori yang baik. 

“Itu jadi daya tarik tersendiri ya, dan angkanya sejalan dengan rencana bisnis kami,” ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi