KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fast moving consumer goods (FMCG) di mana salah satunya adalah makanan dan minuman rupanya cukup terkena dampak COVID-19. Walau sektor ini sangat dibutuhkan masyarakat, rupanya tetap ada penurunan konsumsi di kuartal pertama 2020. "Konsumsi rumah tangga turun 5,02% ke 2,84% selama Q1, dengan 44% berasal dari kontribusi makanan dan minuman. Padahal pengeluaran per kapita masyarakat kita 50% nya untuk pangan, dengan porsi pangan olahan mencapai 17%," ungkap Ketua Umum Gabungan Makanan & Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman saat webinar Markplus, Selasa (19/5). Baca Juga: Langgar peraturan Gubernur DKI, sebanyak 205 perusahaan ditutup
Industri FMCG menyisir peluang lewat saluran penjualan online
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fast moving consumer goods (FMCG) di mana salah satunya adalah makanan dan minuman rupanya cukup terkena dampak COVID-19. Walau sektor ini sangat dibutuhkan masyarakat, rupanya tetap ada penurunan konsumsi di kuartal pertama 2020. "Konsumsi rumah tangga turun 5,02% ke 2,84% selama Q1, dengan 44% berasal dari kontribusi makanan dan minuman. Padahal pengeluaran per kapita masyarakat kita 50% nya untuk pangan, dengan porsi pangan olahan mencapai 17%," ungkap Ketua Umum Gabungan Makanan & Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman saat webinar Markplus, Selasa (19/5). Baca Juga: Langgar peraturan Gubernur DKI, sebanyak 205 perusahaan ditutup