Industri galangan kapal lokal tersengal-sengal



JAKARTA. Perusahaan galangan kapal dalam negeri kini sedang gundah gulana terkait keberlangsungan usaha mereka. Hal tersebut setelah pemerintah menghentikan pengadaan kapal.

Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), menyebutkan, langkah pemerintah menghapuskan bea masuk komponen kapal menjadi percuma, jika industri galangan kapal malah tidak mendapat order pembuatan kapal. "Padahal kami sudah investasi besar untuk perluasan galangan dan membeli peralatan ketika pemerintah menggaungkan program pengadaan kapal untuk mendukung industri maritim," tutur Eddy, Selasa (20/6).

Sejauh ini, pemerintah baru memesan 150 unit kapal ke industri lokal pada tahun 2015. Sementara tahun lalu dan tahun ini, pemeritah sama sekali belum melakukan lelang pengadaan kapal lagi.


Kondisi ini bertambah suram, setelah perusahaan pelayaran swasta sejak beberapa tahun lalu menahan ekspansi pengadaan kapal akibat bisnis lesu. Makanya, pebisnis galangan kapal sangat berharap dapat kecipratan rezeki dari pemerintah.

Eddy khawatir, bila kondisi ini terus berlangsung, laju bisnis industri ini bakal semakin tak menentu. Lantaran harus membayar bunga dan pinjaman termasuk juga gaji para karyawan. Sayang, Eddy tidak merinci total dana pinjaman dari industri ini.

Ia berharap, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, konsisten dalam membuat peta jalan bagi industri maritim nasional. Supaya industri galangan kapal bisa tumbuh secara berkesinambungan.

Ia khawatir, bila pemerintah tidak peduli terhadap industri galangan kapal lokal, Indonesia bakal kebanjiran kapal impor. Padahal potensi industri galangan kapal di tanah air cukup berpotensi ketimbang di luar negeri, karena faktor geografis yang mendukung.

Seharusnya, pemerintah memperhatikan industri galangan kapal lokal agar dalam lima sampai 10 tahun ke depan bisa mengisi pasar domestik. Dan bisa menjadi salah satu produsen dan basis produksi kapal Asia Pasifik.

Bila ini berjalan, maka bakal berlangsung efek gulir ekonomi yang bisa menguntungkan pasar domestik. "Multipel efeknya sangat besar dan akan sangat banyak menyerap tenaga kerja," jelas Eddy.

Ambil contoh PT Soechi Line Tbk. Salah satu perusahaan galangan kapal lokal ini baru mendapatkan order pembangunan delapan kapal sejak dua tahun lalu. "Belum ada order baru. Kami juga masih fokus menyelesaikan pembangunan delapan kapal tadi," kata Paula Marlina, Direktur Soechi Line.

Satu kapal sudah diserahterimakan tahun lalu. Soechi Line menargetkan, serah terima satu kapal lagi pertengahan tahun ini.

Paula melihat, sejatinya prospek industri galangan ke depan akan semakin bagus . Syaratnya, pemerintah terus memberikan dukungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie