Industri Game Melambat, Nvidia Proyeksikan Pendapatan Turun di kuartal III



KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Perancang chip grafis Nvidia Corp memperkirakan bakal ada penurunan tajam pendapatan pada kuartal saat ini didukung oleh industri game yang lebih lemah. 

Industri game telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan karena konsumen menarik diri dari pembelian diskresioner seperti peralatan video-game di tengah inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

Perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal ketiga bakal sebesar US$ 5,90 miliar, turun 17% pada tahun ini. Namun, penurunan tersebut sebagian masih bisa diimbangi oleh pertumbuhan di pusat data dan bisnis otomotif.


Baca Juga: Semiconductor Manufacturing International Catat Lonjakan Pendapatan Kuartalan 42%

Pendapatan kuartal kedua perusahaan sebesar US$ 6,70 miliar secara signifikan lebih rendah dari perkiraan Nvidia US$ 8,10 miliar pada bulan Mei. Divisi gamenya membukukan pendapatan US$ 2,04 miliar, turun 33% secara tahunan. Pendapatan pusat data bertahan di $3,81 miliar, naik 61% secara tahunan.

Chief Executive Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa investasi infrastruktur penyedia layanan cloud China telah banyak melambat pada kuartal kedua, tetapi ini telah diimbangi oleh pertumbuhan yang kuat di Amerika Serikat.

Nvidia mengatakan butuh biaya US$ 1,34 miliar pada kuartal kedua karena mencatat inventaris yang dibangun ketika diperkirakan pasar game dan pusat data akan jauh lebih kuat.

"Saya tahu permintaannya kuat, tetapi kami memperkirakan permintaan akan lebih kuat," kata Huang dikutip dari Reuters, Kamis (25/8).

Huang mengatakan kepada analis bahwa perusahaan juga menghadapi tantangan rantai pasokan yang mencegahnya menjual lebih banyak sistem ke pusat data.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Goldman Sachs Kalahkan Ekspektasi Penurunan Laba

"Kami pikir Nvidia mungkin melihat penurunan lebih lanjut dari penambangan kripto dan pasar akhir pusat data," kata Kinngai Chan, analis Summit Insights Group 

Chip grafis Nvidia yang disebut GPU telah digunakan untuk penambangan mata uang kripto dan penjualannya terpukul karena pasar kripto hancur. Analis juga khawatir tentang perlambatan pertumbuhan pusat data, yang telah mendukung penjualan chip.

Editor: Herlina Kartika Dewi