JAKARTA. Setelah konsumen menjerit karena kelangkaan dan kenaikan harga garam, kini giliran petani garam yang berteriak. Jeritan para petani garam lokal terjadi setelah masuknya garam impor sebanyak 52.500 ton pada pertengahan Agustus 2017. Garam impor itu telah memangkas harga garam lokal, sebab saat ini petani mulai memanen garam dengan rata-rata produksi 10 ton per hektare (ha). Garam impor dari Australia yang baru datang, berpotensi memukul harga garam petani, karena lebih murah. Muhammad Hasan, Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur mengatakan, belakangan harga bahan baku garam di tingkat petani berangsur turun di kisaran Rp 2.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 3.5000-Rp 4.000 per kg.
Industri garam pilih tunggu garam impor
JAKARTA. Setelah konsumen menjerit karena kelangkaan dan kenaikan harga garam, kini giliran petani garam yang berteriak. Jeritan para petani garam lokal terjadi setelah masuknya garam impor sebanyak 52.500 ton pada pertengahan Agustus 2017. Garam impor itu telah memangkas harga garam lokal, sebab saat ini petani mulai memanen garam dengan rata-rata produksi 10 ton per hektare (ha). Garam impor dari Australia yang baru datang, berpotensi memukul harga garam petani, karena lebih murah. Muhammad Hasan, Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur mengatakan, belakangan harga bahan baku garam di tingkat petani berangsur turun di kisaran Rp 2.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 3.5000-Rp 4.000 per kg.