Industri Jamu Harus Tingkatkan Kualitas



JAKARTA. Industri jamu dalam negeri juga harus terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya. Sebab, bisa saja investor yang dulunya mengimpor jamu ke Indonesia beralih dengan melakukan investasi seperti mendirikan pabrik di Indonesia. "Kalau ada investor yang masuk, kita ga ada masalah, justru bagus dari sisi investasi. Tapi kita harus mulai bersiap dengan meningkatkan kualitas dan membangun persepsi mengenai jamu buatan dalam negeri," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) Charles Saerang. Peningkatan kualitas ini bisa dilakukan dengan memperbaiki kualitas produk dan memperbaiki kemasan. Selain itu, peningkatan mutu atau kualitas produk harus dilakukan mulai dari industri hulu sampai ke hilirnya; dan semuanya ini harus dilakukan pengawasan. Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menambahkan pengawasan terhadap mutu harus tetap dilakukan . "GP jamu sudah berjanji untuk kerjasama dalam pengawasan mutu secara klinis dengan instansi terkait," ujarnya.Sampai tahun lalu omset penjualan jamu di Indonesia mencapai Rp 8,5 triliun. Dari jumlah itu, tahun ini omset penjualan jamu ditergetkan akan meningkat menjadi sebesar Rp 10 triliun. Sedangkan impor jamu ke Indonesia sudah mencapai sekitar Rp 2 triliun- Rp 3 triliun. Jika pembatasan pelabuhan impor untuk produk jamu berjalan efektif, artinya impor jamu tahun ini bisa ditekan hingga menjadi sebesar Rp 1,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: