JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam berharap pemerintah segera menghapus Pajak Pendapatan Nilai (PPN) dan Bea Masuk (BM) impor komponen kapal. Dengan penghapusan itu maka kapasitas produksi industri galangan kapal dalam negeri akan maksimal dengan utilitas 100%. Data Iperindo menunjukkan, kebutuhan kapal dalam negeri rata-rata per tahun adalah 1,2 juta gross tonage (GT) atau bobot mati (berat keseluruhan plus muatan) setara 1,68 juta DWT (Dead Weight Tonage). Namun saat ini kapasitas produksi dalam negeri hanya sebesar 900.000 DWT per tahun dengan utilitasi sekitar 60%. Eddy menjelaskan, pembebasan pajak akan meningkatkan utilitas produksi menjadi seratus persen dalam dua tahun setelah pajak dibebaskan. "Selama ini pajak ini membebani kami sehingga menghambat pertumbuhan industri ini," ujar Eddy, Rabu (13/8).
Industri kapal desak pajak impor bahan baku 0%
JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam berharap pemerintah segera menghapus Pajak Pendapatan Nilai (PPN) dan Bea Masuk (BM) impor komponen kapal. Dengan penghapusan itu maka kapasitas produksi industri galangan kapal dalam negeri akan maksimal dengan utilitas 100%. Data Iperindo menunjukkan, kebutuhan kapal dalam negeri rata-rata per tahun adalah 1,2 juta gross tonage (GT) atau bobot mati (berat keseluruhan plus muatan) setara 1,68 juta DWT (Dead Weight Tonage). Namun saat ini kapasitas produksi dalam negeri hanya sebesar 900.000 DWT per tahun dengan utilitasi sekitar 60%. Eddy menjelaskan, pembebasan pajak akan meningkatkan utilitas produksi menjadi seratus persen dalam dua tahun setelah pajak dibebaskan. "Selama ini pajak ini membebani kami sehingga menghambat pertumbuhan industri ini," ujar Eddy, Rabu (13/8).