LOS ANGELES. Wajah industri kasino dunia kembali berubah. Kabar terbaru, produsen mesin lotre, Scientific Games Corp mengakuisisi Bally Technologies Inc senilai US$ 3,3 miliar. Penyedia jasa mesin judi milik miliarder Ronald Perelman ini membeli Bally setara US$ 83,30 per saham. Harga ini lebih tinggi 38% ketimbang harga saham Bally pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Transaksi ini melibatkan Bank of America Corp, Deutsche Bank AG, Macquarie Capital dan JPMorgan Chase sebagai penjamin emisi. Yang menarik, ini adalah aksi akuisisi kedua bagi Scientific dalam tempo setahun terakhir. Sebelumnya, Scientific mengakuisisi SHFL Entertainment Inc di tahun lalu seharga US$ 1,3 miliar. Akuisisi menjadi strategi bisnis Gavin Isaacs yang menjadi CEO Scientific Games sejak Juni 2013. Sebelum menakhodai Scientific Games, Isaacs menjabat sebagai Direktur Operasional Bally. "Akuisisi menjadi upaya untuk menggenjot kinerja bisnis mesin lotre di tengah tren judi online," ujar Issacs, seperti dikutip Bloomberg.
Industri kasino dunia berkonsolidasi
LOS ANGELES. Wajah industri kasino dunia kembali berubah. Kabar terbaru, produsen mesin lotre, Scientific Games Corp mengakuisisi Bally Technologies Inc senilai US$ 3,3 miliar. Penyedia jasa mesin judi milik miliarder Ronald Perelman ini membeli Bally setara US$ 83,30 per saham. Harga ini lebih tinggi 38% ketimbang harga saham Bally pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Transaksi ini melibatkan Bank of America Corp, Deutsche Bank AG, Macquarie Capital dan JPMorgan Chase sebagai penjamin emisi. Yang menarik, ini adalah aksi akuisisi kedua bagi Scientific dalam tempo setahun terakhir. Sebelumnya, Scientific mengakuisisi SHFL Entertainment Inc di tahun lalu seharga US$ 1,3 miliar. Akuisisi menjadi strategi bisnis Gavin Isaacs yang menjadi CEO Scientific Games sejak Juni 2013. Sebelum menakhodai Scientific Games, Isaacs menjabat sebagai Direktur Operasional Bally. "Akuisisi menjadi upaya untuk menggenjot kinerja bisnis mesin lotre di tengah tren judi online," ujar Issacs, seperti dikutip Bloomberg.