Industri keramik kurangi kapasitas akibat corona, utilisasi pabrik bisa turun ke 45%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri keramik sudah mulai mengurangi kapasitas produksinya karena efek gulir corona (Covid-19). Pelaku usaha keramik anggota Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) yang mulai mengurangi kapasitas produksi sampai dengan akhir April ini diperkirakan merata, hampir semuanya.

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto menjelaskan dampak corona saat ini semakin memukul industri keramik. Beberapa faktor yang menghambat pertumbuhan industri keramik di antaranya, lockdown Italia dan Spanyol sehingga mesin produksi dan bahan baku terganggu, kemudian pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat pembayaran gas dan bahan baku semakin tinggi.

Baca Juga: Pendapatan tumbuh, laba Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) justru tertekan 84,43%


Di sisi lain, Edy mengungkapkan saat ini sudah ada penambahan stok atau produk keramik di pabrik maupun level distributor yang sudah tidak sehat. Oleh karena itu pelaku usaha keramik terpaksa mengurangi kapasitas produksi mulai akhir Maret 2020 lalu.

"Berkurangnya mulai dari  25% sampai 50% dari total kapasitas produksi. Pelaku industri keramik terpaksa mengurangi kapasitas produksi karena penjualan yang menurun drastis," kata Edy kepada Kontan.co.id, Minggu (12/4).

Edy bilang posisi akhir utilisasi nasional di akhir Maret sekitar 60% turun 5% secara year on year (yoy). Adapun jika kondisi corona masih berlanjut sampai dengan beberapa bulan ke depan, Edy memperkirakan utilisasi pabrik keramik nasional bisa saja berada di level 50% dan paling buruk bisa 45%. "Dengan kondisi demikian industri sudah pasti mengalami kerugian berat," ujar Edy.

Baca Juga: Penundaan proyek akibat wabah virus corona menggerus bisnis material bangunan

Tentu saja, kapasitas berkurang otomatis akan terjadi perumahan karyawan untuk jangka pendek. Namun, Asaki belum punya data yang merinci tentang berapa banyak karyawan pabrik keramik yang sudah dirumahkan.  

Sebelumnya Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) telah mengumumkan pabriknya di Karawang, Jawa Barat ditutup sementara mulai dari 1 April 2020.

Sekretaris perusahaan Cahayaputra Asa Keramik Juli Berliana mengatakan, aktivitas produksi dihentikan. Namun kegiatan pemeliharaan mesin tetap berjalan.

Menurut Juli, langkah ini dilakukan CAKK sehubungan dengan makin maraknya wabah Covid-19 sehingga diterapkannya social distancing maupun work from home (WFH) yang banyak mempengaruhi aktivitas CAKK.

Baca Juga: Duh, industri keramik tertekan pelemahan rupiah dan pandemi virus corona

Dengan adanya Surat Edaran dari Bupati Karawang mengenai Himbauan Penutupan Sementara Kegiatan Usaha, Cahayaputra Asa Keramik pun menghentikan kegiatan produksi untuk sementara waktu, terhitung mulai dari 1 April 2020.

"Hal ini terpaksa kami lakukan mengingat daya beli pasar yang juga menurun drastis dan adanya pemberlakuan karantina wilayah di beberapa daerah di Indonesia," ujarnya beberapa waktu lalu kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati