Industri kesehatan dunia berkonsolidasi



MINNEAPOLIS. Industri kesehatan tak pernah tanggung-tanggung mengeluarkan duit. Kabar terbaru, Medtronic Inc, produsen perangkat kesehatan terbesar kedua dunia setuju membeli perusahaan sejenisnya, Covidien Plc senilai US$ 42,9 miliar.

Jika dikonversi ke rupiah, pembelian ini setara dengan Rp 502 triliun. Medtronic akan membayar dalam bentuk tunai dan saham. Pembelian setara dengan US$ 93,22 per saham, atau sekitar 29% lebih tinggi dari harga penutupan Covidien US$ 72,02 per saham bursa New York Jumat lalu (13/6). Kombinasi kedua perusahaan ini akan melahirkan Medtronic Plc, yang berbasis di Irlandia. Ini artinya, pajak yang dibayar Medtronic yang selama ini mengalir untuk AS, bakal lebih rendah. Nantinya Medtronic akan membuka akses Covidien ikut menyuplai kebutuhan rumah sakit mulai dari alat bedah hingga alat bantu pernapasan. Medtronic menghitung, merger akan menghemat beban pajak sampai US$ 14 miliar.

Musim Konsolidasi


Proses akuisisi Covidien bakal menambah panjang daftar transaksi merger dan akuisisi di industri alat kesehatan. Catatan Reuters, setidaknya ada 25 transaksi merger dan akuisisi yang berlangsung sejak krisis tahun 2008 hingga tahun ini.

Musim konsolidasi menghampiri industri alat kesehatan ditandai dengan tren turun nilai penjualan. Di AS, penjualan alat kesehatan melesu pasca pemerintah memangkas anggaran kesehatan. Harga jual alat kesehatan makin tertekan pasca pemerintah AS mereformasi sistem kesehatan lewat Undang-undang (UU) Affordable Care Act.

Aksi konsolidasi terbaru ditempuh Zimmer Holdings Inc. Perusahaan spesialis alat kesehatan tulang atawa ortopedi ini baru saja mengakuisisi sang rival, Biomet Inc. Akuisisi yang berlangsung bulan April lalu ini senilai US$ 13,4 miliar. Latar belakang akuisisi adalah menekan ongkos produksi atau efisiensi.

Pfizer Inc juga mencoba konsolidasi. Sejak akhir tahun lalu, raksasa kesehatan ini berniat mengakuisisi AstraZeneca, perusahaan kesehatan asal Inggris senilai US$ 120 miliar.

Selain memperlebar pangsa pasar, Pfizer juga ingin mengurangi beban pajak lewat akuisisi tersebut. Sayangnya, rencana akuisisi ini terhenti pada akhir bulan Mei 2014 lalu lantaran diprotes banyak kalangan.

Editor: Sanny Cicilia