JAKARTA. Pelaku usaha industri keuangan non bank makin agresif dalam berinvestasi. Seluruh industri jenis ini membentuk Investment Club untuk menjemput bola. Investment Club sendiri merupakan semacam konsorsium yang diisi oleh seluruh pelaku usaha IKNB, yang nantinya bisa menyediakan dana investasi untuk disuntikkan ke berbagai pihak yang membutuhkan. "Mulai dari pembelian surat utang sampai pendanaan ke proyek-proyek besar," kata Ketua Investment Club Mudjiharno Sudjono belum lama ini. Dia bilang konsorsium yang di inisiasi sendiri oleh sejumlah pelaku usaha IKNB mulai dari dana pensiun, perusahaan pembiayaan, asuransi dan lainnya ini nantinya menggunakan dana investasi dari masing-masing anggotanya untuk disuntikkan ke berbagai instrumen. Nantinya pemilik proyek atau perusahaan yang membutuhkan pendanaan bisa mencari dana dari konsorsium ini. Kehadiran mereka ini disebutnya bisa memperluas potensi penempatan dana investasi dari industri. Termasuk dari industri yang dana investasinya belum terlalu besar, untuk bisa ikut mencicipi proyek yang tidak bisa mereka masuki bila jalan sendiri. "Kita bantu yang kecil-kecil buat ikut serta," ujarnya. Di sisi lain, mereka juga optimis bisa ikut mendorong pertumbuhan proyek infrastruktur di dalam negeri. Termasuk bagi proyek-proyek yang belum bankable. Terlebih dengan rencana besar pemerintah untuk menggenjot sektor infrastruktur, ia yakin Investment Club bisa bicara banyak. Investment Club sendiri rencananya bakal dirilis di paruh kedua nanti, tepatnya pada bulan Agustus. "Setelah itu praktis bisa mulai bisa beroperasi di tahun ini juga," ungkap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Industri keuangan non bank bentuk investment club
JAKARTA. Pelaku usaha industri keuangan non bank makin agresif dalam berinvestasi. Seluruh industri jenis ini membentuk Investment Club untuk menjemput bola. Investment Club sendiri merupakan semacam konsorsium yang diisi oleh seluruh pelaku usaha IKNB, yang nantinya bisa menyediakan dana investasi untuk disuntikkan ke berbagai pihak yang membutuhkan. "Mulai dari pembelian surat utang sampai pendanaan ke proyek-proyek besar," kata Ketua Investment Club Mudjiharno Sudjono belum lama ini. Dia bilang konsorsium yang di inisiasi sendiri oleh sejumlah pelaku usaha IKNB mulai dari dana pensiun, perusahaan pembiayaan, asuransi dan lainnya ini nantinya menggunakan dana investasi dari masing-masing anggotanya untuk disuntikkan ke berbagai instrumen. Nantinya pemilik proyek atau perusahaan yang membutuhkan pendanaan bisa mencari dana dari konsorsium ini. Kehadiran mereka ini disebutnya bisa memperluas potensi penempatan dana investasi dari industri. Termasuk dari industri yang dana investasinya belum terlalu besar, untuk bisa ikut mencicipi proyek yang tidak bisa mereka masuki bila jalan sendiri. "Kita bantu yang kecil-kecil buat ikut serta," ujarnya. Di sisi lain, mereka juga optimis bisa ikut mendorong pertumbuhan proyek infrastruktur di dalam negeri. Termasuk bagi proyek-proyek yang belum bankable. Terlebih dengan rencana besar pemerintah untuk menggenjot sektor infrastruktur, ia yakin Investment Club bisa bicara banyak. Investment Club sendiri rencananya bakal dirilis di paruh kedua nanti, tepatnya pada bulan Agustus. "Setelah itu praktis bisa mulai bisa beroperasi di tahun ini juga," ungkap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News