Industri Kimia Dasar Anorganik Belum Pulih dari Pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kimia dasar anorganik belum lepas dari jerat efek gulir pandemi Covid-19.  Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida) mencatat, angka utilisasi produksi industri kimia dasar anorganik masih berkisar 40%-60% pada periode berjalan kuartal II 2022 ini.

Angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan angka normal utilisasi produksi saat pra pandemi Covid-19.

“(Utilisasi produksi pra pandemi) biasanya 70%-90%,” ujar Ketua Akida, Michael Susanto Pardi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/6).

Dalam catatan Michael, angka produksi kimia dasar anorganik sebenarnya sempat lumayan mengalami kenaikan pada kuartal IV 2021 lalu. Hanya saja, angka tersebut kembali menciut seturut efek gulir Perang Rusia-Ukraina, inflasi, dan disrupsi rantai pasok.

Baca Juga: Indonesia Targetkan Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor Turun Hingga 20% di 2026

Di sisi lain, industri kimia dasar anorganik juga dihadapkan pada ancaman inflasi. Michael berujar, industri hilir sebagai pembeli produk-produk dari industri kimia akan cenderung memilih untuk mengurangi produksi karena tidak ingin terus membeli bahan baku dengan harga tinggi. Walhasil, permintaan terhadap industri kimia dasar anorganik bisa ikut terdampak.

Menurut Michael, langkah pemulihan industri kimia dasar anorganik bisa dimulai dengan mengutamakan produk-produk dalam negeri.

Michael menilai, arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk belanja produk dalam negeri yang mulai diinisiasi oleh BUMN dan diterapkan dalam belanja pemerintah perlu dikawal secara ketat.

“Kalau produk jadi nasional turun,  industri nasional tidak beli bahan baku kimia dari kami. Akida adalah pemasok bahan baku untuk industri hilir nasional,” terang Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto