Industri konstruksi dan properti dorong harga baja



JAKARTA. Meningkatnya kebutuhan dari industri konstruksi dan properti di seluruh dunia, membuat harga baja diperkirakan bakal melonjak 2,2% secara tahunan dalam tiga tahun ke depan.Menurut riset IBISWORLD, permintaan yang sangat tinggi tersebut berasal dari pasar-pasar utama dunia macam Shanghai (China), Beijing (China), Tokyo (Jepang), Dubai (Uni Emirat Arab), Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), New York (Amerika Serikat), dan Miami (Amerika Serikat). Dengan kondisi permintaan yang terus melesat, IBISWORLD memperkirakan selama tiga tahun ke depan, harga baja bakal terus menguat. Pembeli akan menghadapi harga yang lebih tinggi untuk produk berbasis baja pada tahun 2017 mendatang. Lima produk utama diidentifikasi akan mengalami percepatan pertumbuhan harga, meliputi; pagar kawat pengaman, paku, lift, mesin dan peralatan pembongkaran, serta forklift. Kondisi ini berbeda dibanding tahun 2009 lalu, saat sektor konstruksi dan properti limbung, baja mengalami volatilitas harga. Bahkan sempat terjun bebas sebesar 25,1%. Kendati hanya sementara, harga baja sempat bangkit kembali. Sayangnya, itu tidak berlangsung lama. Akibatnya, harga baja sedikit tertekan dan hanya tumbuh sekitar 3,8% secara tahunan sejak 2011 hingga tahun ini. IBISWORLD juga menyebutkan, harga baja yang lebih rendah, terbukti, telah membantu pertumbuhan harga material lainnya yang digunakan dalam membangun industri aplikasi. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia