JAKARTA. Industri kreatif dituntut untuk terus melakukan inovasi agar mampu bersaing dan meningkatkan nilai tambah produknya. Saat ini, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap sektor yang berbasis industri kecil dan menengah ini karena merupakan padat karya berorientasi ekspor. Salah satunya dengan memfasilitasi sektor ini melalui perhelatan pameran.“Hal ini sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Untuk itu, kami memacu upaya tersebut dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis seperti fasilitasi pameran ini,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih usai membuka secara resmi Pameran Produk Kreatif Nusantara yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/3).Gati menyampaikan, industri kreatif menyumbang sekitar Rp 642 triliun atau 7,05% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2015. “Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 34,2%, mode atau fashion 27,9% dan kerajinan 14,88%,” sebutnya.
Industri kreatif menyumbang 7% dari PDB di 2015
JAKARTA. Industri kreatif dituntut untuk terus melakukan inovasi agar mampu bersaing dan meningkatkan nilai tambah produknya. Saat ini, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap sektor yang berbasis industri kecil dan menengah ini karena merupakan padat karya berorientasi ekspor. Salah satunya dengan memfasilitasi sektor ini melalui perhelatan pameran.“Hal ini sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Untuk itu, kami memacu upaya tersebut dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis seperti fasilitasi pameran ini,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih usai membuka secara resmi Pameran Produk Kreatif Nusantara yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/3).Gati menyampaikan, industri kreatif menyumbang sekitar Rp 642 triliun atau 7,05% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2015. “Kontribusi terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 34,2%, mode atau fashion 27,9% dan kerajinan 14,88%,” sebutnya.