KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moeftie berharap pemerintah berhati-hati menaikkan tarif cukai rokok secara eksesif pada 2019. Tarif cukai tahun ini yang sebesar rata-rata 10,04% sudah sangat membebani para pelaku industri. "Tahun ini sangat berat, karena cukai naik sehingga harga jual sangat melambung. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, ya, belum bisa menarik. Jadi masih berat," kata Moeftie dalam keterangannya, Selasa (2/5). Moeftie menjelaskan, industri rokok dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan volume penjualan sekitar 1-2%. Jika tarif cukai rokok pada tahun depan dinaikkan lebih tinggi lagi dari 2018 ini, dia khawatir industri rokok akan semakin terpuruk. "Kemungkinan (volume penjualan turun) itu bisa saja terjadi kalau keadaan seperti ini," ucapnya.
Industri lemah, kenaikan cukai harus melihat keadaan industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moeftie berharap pemerintah berhati-hati menaikkan tarif cukai rokok secara eksesif pada 2019. Tarif cukai tahun ini yang sebesar rata-rata 10,04% sudah sangat membebani para pelaku industri. "Tahun ini sangat berat, karena cukai naik sehingga harga jual sangat melambung. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, ya, belum bisa menarik. Jadi masih berat," kata Moeftie dalam keterangannya, Selasa (2/5). Moeftie menjelaskan, industri rokok dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan volume penjualan sekitar 1-2%. Jika tarif cukai rokok pada tahun depan dinaikkan lebih tinggi lagi dari 2018 ini, dia khawatir industri rokok akan semakin terpuruk. "Kemungkinan (volume penjualan turun) itu bisa saja terjadi kalau keadaan seperti ini," ucapnya.