JAKARTA. Industri kelapa atawa kopra dalam negeri bakal kekurangan pasokan buah kelapa sebanyak 7 miliar butir pada tahun ini. Sebab dari rata-rata kebutuhan buah kelapa 17 miliar hingga 20 miliar butir per tahun, produksi kelapa dalam negeri hanya mampu memasok ke industri sekitar 16 miliar butir. Penurunan pasokan kelapa untuk industri dalam negeri disebabkan beberapa hal. Pertama, produk kelapa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sekitar 2 miliar butir per tahun. Kedua, produk kelapa lebih banyak diekspor ketimbang diolah di dalam negeri. Apalagi tren ekspor kelapa terus meningkat hingga pada 2016 mencapai 3 miliar butir dan tahun ini diprediksi lebih tinggi lagi. Donatus Gede Sabon, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (Hipki) mengatakan, akibat kekurangan pasokan, industri kelapa dalam negeri terpaksa mengurangi kapasitas produksi mereka, mulai 35% hingga 50%. "Jadi faktor kenaikan ekspor dan kebutuhan rumah tangga, membuat industri pengolahan kelapa kekurangan pasokan," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (15/8).
Industri lokal kekurangan pasokan kelapa, mengapa?
JAKARTA. Industri kelapa atawa kopra dalam negeri bakal kekurangan pasokan buah kelapa sebanyak 7 miliar butir pada tahun ini. Sebab dari rata-rata kebutuhan buah kelapa 17 miliar hingga 20 miliar butir per tahun, produksi kelapa dalam negeri hanya mampu memasok ke industri sekitar 16 miliar butir. Penurunan pasokan kelapa untuk industri dalam negeri disebabkan beberapa hal. Pertama, produk kelapa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sekitar 2 miliar butir per tahun. Kedua, produk kelapa lebih banyak diekspor ketimbang diolah di dalam negeri. Apalagi tren ekspor kelapa terus meningkat hingga pada 2016 mencapai 3 miliar butir dan tahun ini diprediksi lebih tinggi lagi. Donatus Gede Sabon, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (Hipki) mengatakan, akibat kekurangan pasokan, industri kelapa dalam negeri terpaksa mengurangi kapasitas produksi mereka, mulai 35% hingga 50%. "Jadi faktor kenaikan ekspor dan kebutuhan rumah tangga, membuat industri pengolahan kelapa kekurangan pasokan," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (15/8).