JAKARTA. Asosiasi industri ketel uap dan bejana bertekanan Indonesia mengatakan pihaknya meminta kepastian pihaknya dilibatkan dalam pembangunan proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas hingga 35.000 megawatt. Eko Sulianto, Ketua Umum Asosiasi Industri Ketel Uap dan Bejana Bertekanan Indonesia mengatakan, pihaknya bertemu dengan Menteri Perindustrian untuk membahas kepastian pelibatan industri dalam negeri dalam proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas hingga 35.000 megawatt. "Ibaratnya kami ini tim sepakbola, kami sudah siap bermain. Tapi lawan dan lapangannya belum disediakan dan belum pasti," ujar Eko usai berjumpa dengan Kementerian Perindustrian pada Senin (2/2). Ia mengatakan, industri dalam sudah memiliki kemampuan yang cukup dalam membantu pembangunan proyek pembangkit listrik tersebut. Dia mengatakan, pemain lokal bisa membangun ketel untuk pembangkit listrik hingga kapasitas 100 megawatt - 1.000 megawatt. Bahkan, selama ini, juga sudah mengekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Afrika. Mereka juga sudah bisa membuat ketel uap untuk berbagai jenis pembangkit listrik mulai dari tenaga uap, geothermal, batubara, hingga air.
Industri lokal tagih kepastian proyek 35.000 MW
JAKARTA. Asosiasi industri ketel uap dan bejana bertekanan Indonesia mengatakan pihaknya meminta kepastian pihaknya dilibatkan dalam pembangunan proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas hingga 35.000 megawatt. Eko Sulianto, Ketua Umum Asosiasi Industri Ketel Uap dan Bejana Bertekanan Indonesia mengatakan, pihaknya bertemu dengan Menteri Perindustrian untuk membahas kepastian pelibatan industri dalam negeri dalam proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas hingga 35.000 megawatt. "Ibaratnya kami ini tim sepakbola, kami sudah siap bermain. Tapi lawan dan lapangannya belum disediakan dan belum pasti," ujar Eko usai berjumpa dengan Kementerian Perindustrian pada Senin (2/2). Ia mengatakan, industri dalam sudah memiliki kemampuan yang cukup dalam membantu pembangunan proyek pembangkit listrik tersebut. Dia mengatakan, pemain lokal bisa membangun ketel untuk pembangkit listrik hingga kapasitas 100 megawatt - 1.000 megawatt. Bahkan, selama ini, juga sudah mengekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Afrika. Mereka juga sudah bisa membuat ketel uap untuk berbagai jenis pembangkit listrik mulai dari tenaga uap, geothermal, batubara, hingga air.