KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri makanan dan minuman (mamin) ditetapkan sebagai salah satu sektor manufaktur nasional yang telah siap menjadi percontohan terhadap penerapan teknologi Industri 4.0 di Tanah Air. Kinerja positif yang terus ditunjukkan oleh industri mamin nasional belakangan ini membuka peluang untuk semakin berdaya saing dalam berkompetisi di pasar global. "Potensi industri mamin di Indonesia bisa menjadi champion, karena supply dan user-nya banyak. Untuk itu, kuncinya di industri mamin adalah food innovation and security," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Rabu (21/3). Kemperin mencatat, nilai ekspor produk mamin nasional pada tahun 2017 mencapai US$ 11,5 miliar, naik dibanding tahun 2016 yang berada di angka US$ 10,43 miliar. Sementara itu, laju pertumbuhan industri mamin pada tahun 2017 mencapai 9,23%, jauh di atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,07%.
Industri makanan dan minuman jadi percontohan implementasi industri 4.0
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri makanan dan minuman (mamin) ditetapkan sebagai salah satu sektor manufaktur nasional yang telah siap menjadi percontohan terhadap penerapan teknologi Industri 4.0 di Tanah Air. Kinerja positif yang terus ditunjukkan oleh industri mamin nasional belakangan ini membuka peluang untuk semakin berdaya saing dalam berkompetisi di pasar global. "Potensi industri mamin di Indonesia bisa menjadi champion, karena supply dan user-nya banyak. Untuk itu, kuncinya di industri mamin adalah food innovation and security," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Rabu (21/3). Kemperin mencatat, nilai ekspor produk mamin nasional pada tahun 2017 mencapai US$ 11,5 miliar, naik dibanding tahun 2016 yang berada di angka US$ 10,43 miliar. Sementara itu, laju pertumbuhan industri mamin pada tahun 2017 mencapai 9,23%, jauh di atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,07%.