KONTAN.CO.ID - Industri makanan dan minuman (mamin) mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,19% pada semester I 2017 dibanding periode sama di 2017. Pencapaian ini menjadi kontribusi tertinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas yang mencapai 34,17%. Menurut Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Sribugo Suratmo, hal ini karena pada industri mamin, harga tak gampang dinaikkan. "Apalagi, dengan daya beli masyarakat yang turun, pengusaha mamin semakin keras berusaha mengendalikan harga," katanya. Kontribusi terbesar industri mamin adalah makanan dalam kemasan dan kaleng seperti mi instant, biskuit, dan minuman. Dari 34,17% kontribusi terhadap PDB, makanan jenis ini menyumbang sekitar 25%-27%.
Industri mamin disokong mi, biskuit dan minuman
KONTAN.CO.ID - Industri makanan dan minuman (mamin) mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,19% pada semester I 2017 dibanding periode sama di 2017. Pencapaian ini menjadi kontribusi tertinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas yang mencapai 34,17%. Menurut Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Sribugo Suratmo, hal ini karena pada industri mamin, harga tak gampang dinaikkan. "Apalagi, dengan daya beli masyarakat yang turun, pengusaha mamin semakin keras berusaha mengendalikan harga," katanya. Kontribusi terbesar industri mamin adalah makanan dalam kemasan dan kaleng seperti mi instant, biskuit, dan minuman. Dari 34,17% kontribusi terhadap PDB, makanan jenis ini menyumbang sekitar 25%-27%.