KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Industri manufaktur dibayangi tekanan sepanjang semester I 2024. Penurunan utilisasi hingga dampak produk impor dan menurunnya daya beli masyarakat menekan kinerja industri manufaktur. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengungkapkan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terus mengalami tekanan khususnya dalam dua tahun terakhir. "Sehingga kinerjanya negatif dan kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terus turun. Pada kuartal II 2022 utilisasi masih 72%, kemudian terus turun hingga hingga 45% di kuartal II 2024," ungkap Gita kepada Kontan, Rabu (7/8).
Industri Manufaktur Dibayangi Tekanan pada Semester I-2024
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Industri manufaktur dibayangi tekanan sepanjang semester I 2024. Penurunan utilisasi hingga dampak produk impor dan menurunnya daya beli masyarakat menekan kinerja industri manufaktur. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengungkapkan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terus mengalami tekanan khususnya dalam dua tahun terakhir. "Sehingga kinerjanya negatif dan kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terus turun. Pada kuartal II 2022 utilisasi masih 72%, kemudian terus turun hingga hingga 45% di kuartal II 2024," ungkap Gita kepada Kontan, Rabu (7/8).