Industri manufaktur kini di posisi 9



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya pangsa pasar di sektor industri manufaktur nasional saat ini berdampak pada peringkat daya saing industri yang berada di posisi sembilan sepanjang tahun 2015-2017. Pertumbuhan di sektor industri manufaktur akibat tumbuhnya permintaan dari lokal maupun global, pada kuartal III di tahun 2017, industri manufaktur di sektor non-migas mencatatkan pertumbuhan industri year on year yang mencapai 5,49%, sedangkan pada kuartal III 2017 di industri kumulatif year on year mencapai 4,71%. Dengan dukungan pemerintah, industri manufaktur nantinya akan terus berkembang, saat ini pemerintah menyediakan insentif seperti tax holliday dan tax allowance bagi produsen yang mampu menarik investasi baik di domestik maupun asing. Pada 6 - 9 Desember 2017, Pamerindo Indonesia akan menyelenggarakan pameran industri manufaktur, nantinya akan hadi 1800 perusahaan dari 30 negara seperti China, India dan Jerman. Nantinya pameran ini akan menempati luas area sebesar 34.000 meter persegi. Project Director Pamerindo Indonesia, Maysia Stephanie mengatakan bahwa tujuan pemeran ini diselenggarakan agar teknologi-teknologi yang dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan ternama mampu menawarkan produknya sehingga produsen lokal mampu meningkatkan daya saing hingga ke mancanegara. Lewat pameran ini, Maysia mengungkapkan bahwa Pamerindo selama ini hanya konsentrasi di sektor otomotif yang didukung oleh pemerintah serta memiliki pangsa pasar yang luas. "Sekarang itu kita untuk mencoba untuk ekspansi ke sektor lain mengingat sektor otomotif tidak terlalu memiliki lonjakan yang cukup tinggi," ujarnya pada KONTAN, Senin (27/11). Sedangkan menurut Sekjen Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), Hadi Suryadipraja mengatakan bahwa saat ini sektor otomotif memiliki peningkatan yang cukup baik, khususnya untuk segmen niaga. "Mulai pertengahan tahun ini pertumbuhan untuk light duty truck dan medium duty truck mengalami kenaikan sekitar 48%, kami prediksi akan menguat hingga tahun depan," Kenaikan ini disebabkan oleh infrastruktur yang sedang gencar dibangun oleh pemerintah dan tentunya membutuhkan sarana transportasi. Ia juga optimistis jika industri otomotif nantinya akan meningkat 5% - 10% maksimal. Di tahun 2017, khusus kendaraan niaga meningkat di angka 80%. Ia menegaskan bahwa dalam industri komponen ini bergantung pada industri otomotif khususnya mobil, bila pasar tersebut baik maka industri komponen juga akan baik. Sebab industri komponen tidak akan bisa jalan dengan sendirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina