KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memperpanjang fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) bagi Indonesia pada 30 Oktober 2020. GSP merupakan fasilitas pembebasan bea masuk yang diberikan AS dalam rangka meningkatkan akses pasar bagi negara-negara berkembang. Keputusan AS itu disambut positif Rizal Rakhman, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Ia menlihat, AS sangat penting dan strategis bagi pasar tekstil dan garmen. "AS melihat Indonesia menjadi mitra strategis soal ekspor tekstil, dengan sentimen negatif ke China," sebutnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11). Namun demikian, menurut Rizal, adanya GSP belum terlalu signifikan bagi industri tekstil dan garmen karena jumlah yang masuk list tidak banyak. Namun fasilitas GSP ini dianggap mampu membangun atmosfer yang positif untuk Indonesia, sehingga dipandang sebagai mitra strategis bagi AS.
Industri manufaktur melirik peluang dari fasilitas GSP Amerika Serikat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memperpanjang fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) bagi Indonesia pada 30 Oktober 2020. GSP merupakan fasilitas pembebasan bea masuk yang diberikan AS dalam rangka meningkatkan akses pasar bagi negara-negara berkembang. Keputusan AS itu disambut positif Rizal Rakhman, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Ia menlihat, AS sangat penting dan strategis bagi pasar tekstil dan garmen. "AS melihat Indonesia menjadi mitra strategis soal ekspor tekstil, dengan sentimen negatif ke China," sebutnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11). Namun demikian, menurut Rizal, adanya GSP belum terlalu signifikan bagi industri tekstil dan garmen karena jumlah yang masuk list tidak banyak. Namun fasilitas GSP ini dianggap mampu membangun atmosfer yang positif untuk Indonesia, sehingga dipandang sebagai mitra strategis bagi AS.