KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 mencapai 5,17% secara tahunan alias year on year (YoY), dengan industri manufaktur memberikan kontribusi tertinggi menurut lapangan usaha sebesar 0,98% YoY. Kontribusi tersebut diikuti sektor perdagangan sebesar 0,68%, transportasi & pergudangan sebesar 0,63%, infokom sebesar 0,51%, dan lainnya sebesar 2,37%. Pertumbuhan industri manufaktur Kuartal II-2023 secara total mencapai 4,88% YoY. Besaran angka tersebut didorong oleh masih kuatnya permintaan domestik dan global terhadap sektor manufaktur.
Baca Juga: Menakar Dampak Pemilu 2024 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Lebih lanjut, sub kategori industri manufaktur seperti industri makanan dan minuman pertumbuhannya mencapai 4,62% YoY. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyebut, pertumbuhan pada industri makanan dan minuman didorong oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO), serta peningkatan konsumsi makanan dan minuman saat lebaran, baik lebaran Idul Adha maupun Idul Fitri. Adapun pada sub kategori industri manufaktur lainnya, industri logam dasar tumbuh sebesar 11,49% YoY, didorong oleh peningkatan permintaan ekspor komoditas baja dan ferronickel. Sementara itu, industri alat angkutan tumbuh sebesar 9,66%. "Manufaktur alat angkut, tumbuh sebesar 9,66%, didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negeri, terutama kendaraan listrik yang ramah lingkungan," terangnya, Senin (7/8).