KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri manufaktur mewaspadai kondisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sisi lain, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat menambah kekhawatiran masuknya produk impor masuk. Ketua Umum Gabungan Pengusahan Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menjelaskan industri makanan dan minuman (mamin) masih mengkaji soal depresiasi rupiah tersebut. Menurutnya dampak langsung terasa yakni berpengaruh ke harga pokok. "Yang jelas harga bahan baku yang mayoritas impor sudah pasti akan menggerus marjin laba industri," kata Adhi kepada KONTAN, Selasa (3/7).
Industri manufaktur waspadai pelemahan nilai tukar rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri manufaktur mewaspadai kondisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sisi lain, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat menambah kekhawatiran masuknya produk impor masuk. Ketua Umum Gabungan Pengusahan Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menjelaskan industri makanan dan minuman (mamin) masih mengkaji soal depresiasi rupiah tersebut. Menurutnya dampak langsung terasa yakni berpengaruh ke harga pokok. "Yang jelas harga bahan baku yang mayoritas impor sudah pasti akan menggerus marjin laba industri," kata Adhi kepada KONTAN, Selasa (3/7).