JAKARTA. Industri mebel dan furnitur domestik menghendaki pemerintah memperhatikan masa depan industri ini. Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menyesalkan banyaknya regulasi yang menghambat perkembangan industri ini, khususnya untuk ekspor. "Misalnya soal kewajiban Surat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), ini turut membebani biaya penjualan," ujar Sobur kepada KONTAN (23/7). Padahal mayoritas mebel yang diekspor adalah dari produk kayu dan rotan.
Industri mebel minta perhatian pemerintah
JAKARTA. Industri mebel dan furnitur domestik menghendaki pemerintah memperhatikan masa depan industri ini. Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menyesalkan banyaknya regulasi yang menghambat perkembangan industri ini, khususnya untuk ekspor. "Misalnya soal kewajiban Surat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), ini turut membebani biaya penjualan," ujar Sobur kepada KONTAN (23/7). Padahal mayoritas mebel yang diekspor adalah dari produk kayu dan rotan.